Baitul Qur’an Al-Jahra Kukuhkan 31 Hafidz di Pendapa Magetan

0

POJOKKATA.COM, Magetan – Sebanyak 31 santri Baitul Qur’an Al-Jahra Magetan resmi diwisuda dalam acara Wisuda Tahfidz Al-Qur’an Program Takhossus Angkatan ke-9, Sabtu (31/5). Bertempat di Pendapa Surya Graha, Magetan, prosesi sakral ini berlangsung khidmat dan penuh haru, sekaligus menjadi momentum spesial bagi para penghafal Al-Qur’an 30 juz.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Nur Rosyidah Ponpes Baitul Qur’an Al-Jahra, Ky. Hj. Nur Wahyudi menyebut wisuda kali ini berbeda dari sebelumnya. Selain karena dilaksanakan di salah satu pusat kota Magetan, jumlah santri yang berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz juga menjadi catatan tersendiri.

“Wisuda angkatan sembilan ini spesial. Kami laksanakan di Pendapa Surya Graha, dan ada 31 santri yang telah mutqin 30 juz. Ini jadi awal sinergi lebih erat kami dengan pemerintah daerah,” ujarnya dalam sambutan.

31 Santri ini terdiri dari 16 puta dan 15 putri yang berhasil menuntaskan hafalan 30 juz Alquran.

Turut hadir dalam acara tersebut, Bupati Magetan Hj. Nanik Endang Rusminiarti. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi sekaligus pesan mendalam kepada para wisudawan agar terus menjaga hafalan dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

“Selamat kepada para santri. Hafalan ini bukan akhir, tapi awal perjalanan menjadi pribadi yang Qur’ani. Mari jadikan Magetan rumah bagi generasi muda berakhlak mulia,” pesan Bunda Nanik, sapaan akrabnya.

Tak hanya itu, Bunda Nanik juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Magetan untuk mendukung penuh program-program keagamaan, terutama dalam hal pendidikan Al-Qur’an dan pembinaan karakter generasi muda. Ia bahkan menitipkan pesan khusus kepada para wali santri dari luar daerah untuk ikut mempromosikan Magetan dari berbagai sisi, mulai dari pendidikan, wisata, hingga UMKM.

“Promosikan Magetan sebagai tempat yang bukan hanya religius, tapi juga potensial untuk tumbuh bersama,” imbuhnya.

Puncak acara berlangsung mengharukan saat piagam penghargaan tahfidz diserahkan secara simbolis oleh Bupati Magetan bersama Ky. Hj. Nur Wahyudi kepada para santri.

Salah satu wisudawan, Bihrom Valliant Ervianto, mengungkapkan perjuangannya selama mengikuti Program Takhossus. Menurutnya, tantangan terberat justru datang di pertengahan perjalanan.

“Target kami satu hari sepuluh halaman. Juz 11 dan 12 yang paling berat karena banyak kosa kata baru dan berbeda,” ungkapnya saat ditemui usai acara.

Wisuda ini tak hanya menjadi penanda capaian akademik dan spiritual, tapi juga menjadi pengingat bahwa di tengah derasnya arus zaman, cahaya Al-Qur’an terus bersinar dari Magetan. (Gal/PK)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini