POJOKKATA.COM, Ponorogo – Cinta memang tak mengenal batas. Bahkan sakit pun tak mampu menghalangi janji suci Desy Umi Lutviana (23) dan Rizky Wijaya Putra (27). Pasangan asal Ponorogo dan Grobogan, Jawa Tengah, itu melangsungkan akad nikah di ruang perawatan Rumah Sakit Umum (RSU) Aisyiyah Ponorogo, Senin (2/6).
Desy, yang sedang menjalani perawatan akibat sesak napas dan penurunan kesadaran, hanya bisa menyaksikan prosesi ijab kabul dari atas tempat tidur rumah sakit. Meski begitu, raut bahagia tak bisa disembunyikan dari wajah perempuan asal Desa Nambangrejo, Kecamatan Sukorejo, itu.
“Menurut hitungan Jawa, hari ini hari baik. Jadi harus tetap akad, meskipun kondisinya seperti ini,” tutur Desy lirih, ditemui usai prosesi akad di ruang rawat Masitah RSU Aisyiyah.
Desy menceritakan, rencana pernikahan itu sudah disiapkan sejak jauh hari. Penentuan hari juga telah melalui perhitungan matang berdasarkan kalender Jawa, sehingga tidak memungkinkan untuk diundur.
“Kalau tidak sakit, harusnya di KUA. Tapi karena wetonnya pas hari ini, kami tetap laksanakan,” imbuhnya.
Mahar yang dibawa Rizky pun penuh makna. Yakni 8 gram emas dan uang tunai sebesar 20.824 yen Jepang, setara sekitar Rp 23 juta. Rupanya angka itu bukan sembarang nominal.
“Itu tanggal pertama kali Mas Rizky komentar di TikTok saya, 20 Agustus 2024. Lalu kami bertemu di bandara,” ungkap Desy, tersenyum malu.
Ya, jalinan cinta mereka memang unik. Rizky, yang bekerja di Jepang, bertemu Desy tanpa proses pacaran. Hanya lewat TikTok dan satu kali pertemuan di bandara, keluarganya langsung melamar Desy.
“Tidak pacaran, tapi kami komitmen. Ketika Desy pulang ke Indonesia, kami ketemu di Bandara Jepang. Setelah itu keluarga saya langsung datang melamar,” cerita Rizky.
Ia mengaku sengaja mengambil cuti panjang, satu setengah bulan, demi memenuhi janji menikahi Desy sesuai hari baik yang telah ditentukan keluarga.
Dari pihak rumah sakit, Kabag Humas dan Pemasaran RSU Aisyiyah Ponorogo, Muhammad Arbangin, membenarkan bahwa Desy masih menjalani perawatan intensif. Namun kondisi stabil memungkinkan akad nikah tetap difasilitasi.
“Kondisinya membaik, meski masih harus observasi. Terpasang infus pump untuk memasukkan obat secara teratur,” jelas Arbangin.
Meski telah resmi menjadi pasangan suami istri, Desy dan Rizky belum memikirkan bulan madu. Fokus mereka saat ini adalah pemulihan kesehatan Desy.
“Yang penting sekarang Desy pulih dulu. Setelah itu rencana keluarga akan adakan tasyakuran di rumah,” pungkas Rizky. (Gal/PK)