Viral Bocah Review Jalan Rp 190 Juta di Ponorogo, Ini Kata Pemdes Pager

0

POJOKKATA.COM, Ponorogo – Jagat media sosial dihebohkan dengan aksi seorang bocah yang merekam kondisi jalan desa yang disebut dibangun dengan anggaran Rp 190 juta.

Video berdurasi 2 menit 19 detik itu memperlihatkan kondisi jalan cor beton yang belum tersambung secara utuh, lengkap dengan narasi polos khas anak-anak yang menyebut anggaran dan panjang jalan. Lokasi jalan itu berada di Dusun Glagah Malang, Desa Pager, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo.

Dalam video tersebut, sang bocah menyebutkan bahwa proyek rabat jalan memiliki volume 113,625 meter kubik dengan anggaran Rp 190 juta dari Dana Desa Tahun Anggaran 2024. Ia juga menyoroti kondisi jalan yang belum tersambung ke jalan tanah di ujungnya.

“Aku nemu jalan aneh, dalane gendeng. Volumene 113 meter, anggarane Rp 190 juta. Anggarane dana desa, pelaksanane PKA,” ucap suara anak dalam video.

Tak hanya itu, ia juga menunjukkan prasasti proyek lain yang disebut berasal dari dana desa sebesar Rp 49,58 juta dengan volume 375 meter. Namun jalan itu kini terlihat masih berupa jalan tanah dan prasastinya pun mulai rusak, dengan keterangan tahun 2021.

Menanggapi viralnya video tersebut, Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Pager, Nurahman Sugianto, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa pengerjaan jalan cor beton tersebut sudah sesuai spesifikasi dan volume yang tertulis dalam prasasti. Proyek jalan tersebut memiliki panjang 303 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 15 sentimeter.

“Secara administratif maupun teknis pembangunan jalan itu sudah selesai dan tidak bermasalah. Kemarin sudah diperiksa Inspektorat pada Rabu (11/6) dan hasilnya tidak ada temuan,” terang Nurahman saat dihubungi, Selasa (1/7).

Ia menjelaskan, proyek rabat beton memang difokuskan terlebih dahulu pada jalur utama. Bentuk jalan pun menyerupai huruf L karena beberapa ruas masih berupa jalan tanah, terutama di sisi utara dan selatan perempatan.

“Kami fokuskan dulu di jalur utama yang menjadi prioritas. Untuk ruas yang masih berupa tanah, seperti ke arah selatan dan timur, belum bisa dilanjut karena anggarannya belum mencukupi. Akan kami programkan pada tahap selanjutnya,” lanjutnya.

Terkait anggaran Rp 49 juta dari tahun 2021 yang disebut dalam video, Nurahman menyatakan bahwa itu bukan proyek pengecoran melainkan program pemeliharaan jalan. Saat itu, jalan masih berupa tanah licin yang kemudian diuruk menggunakan pasir urug.

“Dana Rp 49 juta itu untuk pemeliharaan jalan galengan di area pertanian. Bukan pengecoran, tapi pengurukan agar akses warga tidak terganggu,” tutupnya. (Gal/PK)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini