POJOKKATA.COM, PONOROGO – Angka kemiskinan di Kabupaten Ponorogo terus menunjukkan tren penurunan. Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, per pertengahan 2025 tingkat kemiskinan turun menjadi 8,86 persen. Meski demikian, jumlah warga miskin di Bumi Reyog masih sekitar 76 ribu jiwa dari total penduduk 977.724 orang.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengumumkan capaian tersebut saat menghadiri seminar statistik di Aula Baperrinda, Kamis (25/9).
“Sudah turun dari 9,11 persen sekarang menjadi 8,86 persen,” ujarnya kepada wartawan.
Kang Giri – sapaan akrab bupati – menyebut penurunan ini buah kerja keras bersama.
“Artinya, kerja keras ini membuahkan hasil. Tentu bukan peran pemerintah saja, tapi seluruh elemen,” imbuhnya.
Ia menambahkan, tahun depan pemkab akan bekerja sama dengan BPS lewat program Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Data ini diyakini mampu mempercepat pengentasan kemiskinan dengan sasaran lebih terarah.
“Jadi upaya pengentasan kemiskinan kita lebih tepat. Memang DTSEN ini penting, sehingga nanti capaiannya akan lebih bagus,” tegasnya.
Selain mengandalkan program pusat seperti PKH dan BPNT, pemkab juga memberi perhatian khusus pada kelompok rentan, termasuk lansia dan penyandang disabilitas.
“Kalau kategori itu tidak kita treatment, ya tetap seperti itu. Karena memang sudah tidak produktif,” pungkasnya.
BPS mencatat, angka kemiskinan di Ponorogo sebelumnya 9,53 persen pada 2023, turun menjadi 9,11 persen di 2024, dan kembali turun menjadi 8,86 persen pada pertengahan 2025. (Gal/PK)