Bupati Magetan Bakal Kaji Usulan Monumen Suco Jadi Museum

0

POJOKKATA.COM, Magetan – Aspirasi warga Desa Soco, Kecamatan Bendo, bersama pemuda, santri, hingga tokoh agama, yang sepakat mendorong adanya museum di kawasan Monumen Soco.

Dorongan itu lahir dari kesadaran pentingnya menjaga sejarah perjuangan yang selama ini hanya terwakili lewat monumen tanpa wadah dokumentasi yang lengkap.

“Kalau ada museum, generasi muda bisa belajar langsung tentang sejarah perjuangan di Soco. Tidak hanya lewat cerita, tetapi juga bisa melihat arsip, foto, hingga benda peninggalan,” disampaikan warga Magetan, Sifaul Anam.

Keberadaan museum diyakini bukan hanya akan menjadi pusat edukasi sejarah, tapi juga destinasi wisata. Para santri dan kyai menilai, langkah tersebut sejalan dengan nilai Pancasila dalam menghargai jasa para pahlawan serta menumbuhkan semangat kebangsaan.

“Bukan hanya sekadar mengenang, tapi juga memberi manfaat ekonomi lewat kunjungan wisatawan,” tambah Anam, yang juga aktif di keorganisasian ini.

Monumen Soco sendiri merupakan salah satu situs penting di Magetan. Di lokasi ini masih tersimpan saksi bisu peristiwa berdarah pemberontakan PKI 1948, termasuk gerbong kereta tebu yang digunakan untuk mengangkut jenazah korban pembantaian.

Kompleks monumen yang diresmikan pada 1989 itu terdiri dari Pendopo Loka Pitra Dharma, Gerbong Kerta Pati, dan Monumen Tetengger Soco.

Menanggapi aspirasi warga, Bupati Magetan Nanik Sumantri menyatakan dukungannya. “Saya sangat berterima kasih atas usulan adanya museum, karena bisa memberikan edukasi dan pengukuhan ideologi Pancasila, khususnya kepada generasi mendatang,” ujarnya saat menghadiri peringatan Hari Pancasila di Monumen Soco, Rabu (1/10/2025).

Meski begitu, Nanik menegaskan, pembangunan museum membutuhkan kajian matang. “Tentu perlu dikaji dengan melibatkan para ahli sejarah untuk menentukan konsepnya. Itu nanti akan kita bahas bersama dinas terkait,” tegasnya.

Warga berharap, langkah pemerintah tidak berhenti pada wacana. Dengan adanya museum, Monumen Soco bisa hidup lebih dari sekadar tempat peringatan, melainkan menjadi pusat pelestarian sejarah yang bermanfaat bagi generasi mendatang. (Gal/PK)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini