POJOKKATA.COM, Jakarta – 21 Oktober 2025 — Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Saintek Muhammadiyah (BEM SAINTEKMU) melaksanakan audiensi dengan Ibu Josephine Simanjuntak, Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Pertemuan ini menjadi wadah dialog terbuka antara mahasiswa dan legislatif daerah dalam memperkuat sinergi gerakan kampus dengan arah kebijakan publik di Jakarta.
Dalam audiensi yang berlangsung hangat tersebut, BEM SAINTEKMU menyampaikan gagasan utama untuk menjadikan Universitas Saintek Muhammadiyah sebagai “Kampus Pelopor Kawasan Tanpa Rokok (KTR)” — sebuah langkah nyata menciptakan lingkungan akademik yang sehat, produktif, dan berdaya bagi mahasiswa serta masyarakat sekitar.
Selain itu, BEM juga mendorong agenda kolaborasi dalam pengembangan sains dan teknologi untuk masyarakat, program kesejahteraan sosial yang tepat sasaran, peningkatan pendidikan, dan pemberdayaan pemuda dalam pembangunan daerah.
Ibu Josephine Simanjuntak menyampaikan apresiasi tinggi terhadap semangat dan keberanian mahasiswa BEM SAINTEKMU dalam membawa isu kesehatan publik dan inovasi sosial ke ruang kebijakan.
“Inisiatif kampus tanpa rokok dan gagasan kolaboratif yang ditawarkan BEM SAINTEKMU adalah bentuk nyata kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan dan masa depan generasi muda. Kami di DPRD siap membuka ruang sinergi untuk mewujudkannya,” ujar Josephine.
Ketua BEM Universitas Saintek Muhammadiyah, Radityo Satrio, menegaskan bahwa audiensi ini bukan sekadar ajang penyampaian aspirasi, tetapi langkah konkret untuk menghubungkan gerakan mahasiswa dengan kebijakan publik berbasis ilmu pengetahuan.
“Gerakan mahasiswa hari ini tidak boleh berhenti pada kritik. Kami ingin menghadirkan solusi melalui riset, teknologi, dan aksi sosial. Dukungan dari DPRD, khususnya Fraksi PSI, menjadi energi positif bagi perjuangan kami,” ungkap Radityo.
Pertemuan tersebut juga membuka peluang kolaborasi antara BEM SAINTEKMU dan Fraksi PSI dalam bidang edukasi publik, inovasi teknologi sosial, penguatan literasi sains, serta pembangunan daerah berkelanjutan.
Dengan semangat kolaboratif, BEM Universitas Saintek Muhammadiyah menegaskan komitmennya untuk menjadi motor gerakan mahasiswa yang ilmiah, solutif, dan berdampak bagi masyarakat Jakarta.
Gerakan “Kampus Tanpa Rokok” menjadi simbol awal transformasi mahasiswa dari sekadar penggerak kritik menjadi pelopor perubahan sosial yang berlandaskan ilmu dan kepedulian. (RS/PK)