POJOKKATA.COM, Ponorogo – Langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kabupaten Ponorogo belum berhenti. Kamis (13/11/2025), tim antirasuah kembali bergerak.
Dua lokasi jadi sasaran penggeledahan: rumah dinas Sekretaris Daerah (Sekda) Ponorogo Agus Pramono di Jalan HOS Cokroaminoto dan kantor Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) di Jalan Gajah Mada.
Sejak pukul 11.00, dua tim bergerak paralel. Satu tim memasuki kantor DPUPKP, sementara tim lainnya menuju rumah dinas Sekda.
Keduanya disebut berkaitan erat dengan pengembangan kasus suap dan gratifikasi yang menjerat Bupati nonaktif Ponorogo Sugiri Sancoko, Sekda Agus Pramono, Direktur RSUD dr Harjono Yunus Mahatma, serta rekanan proyek bernama Sucipto.
Di rumah dinas Sekda, penyidik tampak memeriksa dua kendaraan di halaman. Satu mobil dinas Honda CR-V berpelat merah AE 1264 SP dan satu lagi Suzuki Grand Vitara putih berpelat AE 1691 EI. Keduanya digeledah secara bergantian.
Petugas mengenakan rompi krem bertuliskan “KPK” memeriksa dari bagasi hingga ruang kabin.
Sejumlah dokumen dari dalam mobil terlihat dibawa masuk ke rumah dinas untuk diperiksa lebih lanjut.
Pemeriksaan berlangsung tertutup dan dijaga ketat aparat kepolisian.
Wartawan yang mencoba mendekat langsung dihalau oleh petugas keamanan.
Belum ada keterangan resmi mengenai barang atau dokumen yang diamankan dari lokasi tersebut.
Sementara itu, tim lain di kantor DPUPKP juga melakukan penggeledahan di sejumlah ruangan.
Sekitar tujuh penyidik datang membawa koper besar.
Fokus pemeriksaan disebut berkaitan dengan proyek fisik bernilai besar di Ponorogo. Ruang kepala dinas dan sekretariat menjadi area pertama yang digeledah.
Kepala DPUPKP Ponorogo, Jamus Kunto, membenarkan aktivitas tim KPK di kantornya.
“Benar, tadi ada pemeriksaan dari KPK. Mereka menanyakan beberapa hal terkait proyek yang ada di Ponorogo,” ujarnya singkat.
Namun, ia enggan menyebut proyek mana yang tengah didalami penyidik.

DPUPKP selama ini dikenal sebagai dinas dengan alokasi anggaran terbesar di lingkungan Pemkab Ponorogo. Salah satu proyek yang banyak disorot adalah pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) yang disebut ambisius dan menelan biaya besar.
Penggeledahan kali ini menambah panjang daftar lokasi yang disambangi penyidik sejak operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat (7/11) lalu.
Sebelumnya, KPK telah menggeledah kantor bupati, kantor sekda, BPBJ, BKPSDM, Disbudparpora, serta rumah sejumlah pejabat dan rekanan, termasuk rumah Ely Widodo dan Indah Bekti Pertiwi.
Total sudah sembilan lokasi disisir.
Dari rangkaian kegiatan itu, terlihat KPK tidak hanya berhenti pada dugaan suap pengurusan jabatan dan gratifikasi di RSUD dr Harjono. Penelusuran meluas ke proyek-proyek infrastruktur dan pengadaan di berbagai dinas.
Pelaksana tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, sebelumnya menegaskan bahwa lembaganya akan mendalami seluruh pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkab Ponorogo.
“Tidak hanya soal Museum Reog saja, setiap pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Ponorogo akan kami dalami terkait kemungkinan penyimpangan,” tegas Asep di Gedung Merah Putih, Jakarta, Minggu (9/11).
Hingga kini, KPK belum mengumumkan secara resmi hasil dari penggeledahan di rumah dinas Sekda dan kantor DPUPKP. Namun arah penyidikan tampaknya semakin mengerucut pada proyek-proyek strategis Pemkab Ponorogo yang diduga sarat permainan. (Gal/PK)



