POJOKKATA.COM, Magetan – Tim SMAN 1 Magetan menunjukkan dominasinya dalam ajang Lomba Cerdas Cermat (LCC) Kesadaran Politik dan Wawasan Kebangsaan yang digelar Bakesbangpol Magetan bekerja sama dengan Unesa Kampus 5 Magetan, Minggu (30/11/2025).
Tiga siswi terbaik sekolah itu tampil solid hingga mengunci juara pertama dengan skor tertinggi.
Di babak final, SMAN 1 Magetan unggul atas dua pesaingnya: MA Umdatul Falah Poncol yang harus puas di posisi kedua, serta SMK Yosonegoro Magetan sebagai juara ketiga.
Kemenangan ini tak lepas dari aksi tiga srikandi cerdas SMAN 1 Magetan: Marissa Aurellia Muzakki (XI-2), Anggita Azaria Ramadhani (XI-5), dan Binnar Arkartya Srihendra (XI-4).
Ketiganya sudah berpengalaman di berbagai kompetisi serupa dan dikenal aktif berprestasi.
Marissa, yang tinggal di KPR Pondok Magetan Indah, sebelumnya pernah menyabet juara LCC Wawasan Kebangsaan Duta Kamtibnas Polres Magetan.
Ia juga memiliki cita-cita bekerja di kementerian bidang kelautan.
Rekan satu timnya, Binnar dari Kauman, juga bukan pemain baru. Ia pernah turun di Lomba Cerdas Cermat MPR RI dan meraih juara tiga.
Sementara itu, sang kapten tim, Anggita Azaria Ramadhani dari Kelurahan Tambran, mengaku bercita-cita menjadi dokter gigi atau peneliti di BRIN.
Ia juga pernah meraih juara tiga LCC MPR RI dan terlibat dalam berbagai lomba tingkat provinsi.
Meski berpengalaman, persiapan mereka kali ini ternyata serba mepet. Anggita mengungkapkan bahwa tim hanya bisa fokus belajar sehari sebelum lomba.
“H-1 baru bisa persiapan karena sebelumnya ada penilaian akhir semester. Beruntung pengalaman lomba sebelumnya membantu memprediksi materi yang mungkin keluar,” ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang terus mendukung mereka.
“Terima kasih kepada orang tua dan para guru, terutama Bu Etik Aprilia, guru PKN kami yang membina dari awal.”
Persaingan paling ketat justru terjadi pada babak semifinal. Mereka menilai MAN 2 Magetan adalah lawan paling berat.
“Beberapa kali kami kurang tenang, jawabnya terburu-buru. Rasanya deg-degan banget,” ungkap salah satu anggota tim.
Momen penentu terjadi di pertanyaan terakhir babak final. Pertanyaan tentang contoh transportasi ramah lingkungan di Indonesia menjadi kunci kemenangan mereka. Anggita menjawab berdasarkan pengetahuan dari sosialisasi Politeknik Negeri Madiun yang pernah memperkenalkan prototipe kereta ramah lingkungan—jawaban yang mengamankan posisi puncak.
Dengan hasil ini, SMAN 1 Magetan kembali menegaskan reputasinya sebagai sekolah yang konsisten melahirkan para juara. Ketiga siswi tersebut juga dikenal berprestasi di kelas masing-masing.
“Alhamdulillah, sering juara kelas juga. Ini pengalaman berharga buat kami,” tambah mereka.
Kemenangan ini sekaligus jadi modal berharga bagi SMAN 1 Magetan untuk terus mencetak generasi muda dengan wawasan kebangsaan yang kuat dan siap bersaing di level lebih tinggi. (Gal/PK)



