POJOKKATA.COM, Magetan – Ketika Ketua TP PKK Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak, datang langsung untuk melakukan petik hasil Kampung Aku Hatinya PKK di Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Rabu (3/12).
Kegiatan yang digelar TP PKK Provinsi Jawa Timur ini menjadi ajang meninjau progres program ketahanan pangan keluarga sekaligus upaya percepatan penurunan stunting di wilayah pegunungan Magetan.
Arumi hadir bersama Ketua TP PKK Kabupaten Magetan, Arini Handayani.
Sejumlah pejabat turut mendampingi, mulai Kepala Dinas DLHP Magetan, Ketua DPRD, Camat Poncol, Kepala Desa Gonggang, hingga jajaran pengurus PKK kabupaten.
Dalam sambutannya, Arini menegaskan bahwa Aku Hatinya PKK bukan sekadar seremoni panen. Program tersebut, menurutnya, menjadi gerakan nyata untuk mendorong keluarga di desa-desa mampu menghasilkan pangan sehat dari halaman sendiri.
“Harapan saya masyarakat bisa mendapatkan super pangan yang sehat dan bergizi, sekaligus membuka peluang peningkatan ekonomi keluarga dari hasil panen hari ini,” ucapnya.
Ia juga menyoroti dampaknya terhadap penurunan stunting.
“Dari 10 persen sudah turun ke angka 6 persen.”
Arumi Bachsin tak kalah memberikan apresiasi. Ia menyebut Magetan sebagai contoh baik kolaborasi antara kader dan warga.
“Saya senang hadir di kegiatan seperti ini. Bisa melihat langsung progresnya dan bertemu dengan ibu-ibu. Prestasi ini adalah hasil kerja keras, dan menunjukkan satu indikator penting: gotong royongnya masih ada,” ungkapnya.
Arumi kembali memuji capaian stunting Magetan yang kini berada di angka 6 persen.
Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan bibit tanaman dari TP PKK Jawa Timur kepada PKK Magetan.
Rombongan kemudian bergerak ke area percontohan untuk memetik hasil kebun, melepas bibit ikan, hingga menanam berbagai bibit tanaman sebagai simbol keberlanjutan program.
Sebagai penutup, para tamu mengunjungi stan UMKM dari desa-desa se-Kecamatan Poncol. Aneka produk lokal dipamerkan, menjadi bukti bahwa program pemberdayaan perempuan di wilayah itu tak hanya fokus pada pangan, tetapi juga mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif masyarakat. (Gal/PK)



