POJOKKATA.COM, Magetan – Kepedulian sosial kembali ditunjukkan Pemerintah Kelurahan Bulukerto. Bersinergi dengan generasi muda yang tergabung dalam Magetan Millennial dan Karang Taruna Kelurahan Bulukerto, mereka menggelar Gebyar Amal Milenial.
Kegiatan sosial-edukatif itu berlangsung selama dua hari, 23–24 Desember, di Kelurahan Bulukerto, Kecamatan Magetan.
Kegiatan tersebut menyasar masyarakat umum, pelajar, hingga pemuda. Konsepnya dikemas kreatif dan kompetitif, namun tetap sarat nilai kemanusiaan. Tujuan utamanya adalah menumbuhkan kepedulian bagi saudara-saudara di Sumatra yang membutuhkan uluran tangan.
Lurah Bulukerto Widya Yusti Atlisiaji mengatakan, Gebyar Amal Milenial merupakan inisiatif pemerintah kelurahan yang melibatkan peran aktif anak muda. Menurutnya, kegiatan ini tidak sekadar hiburan, tetapi juga sarana edukasi dan penguatan karakter kepemudaan.
“Ini wadah positif bagi anak-anak, remaja, dan pemuda untuk mengasah potensi, memperkuat persatuan, sekaligus beramal,” ujarnya.
Mengusung tema “Fight for Fun, Unite for Hope”, Gebyar Amal Milenial memadukan lomba, pelatihan, dan talkshow. Selain mengembangkan bakat generasi muda, kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkan empati kemanusiaan dan mempererat kebersamaan warga.

Beragam agenda digelar selama dua hari. Mulai dari E-Sport Competition Mobile Legends yang menyasar kalangan muda, hingga English Speech Contest gratis bagi pelajar SMP dan SMA dengan tema Disaster. Dalam lomba pidato tersebut, peserta diberi waktu 5–7 menit dan berkesempatan meraih uang pembinaan serta sertifikat.
Panitia juga menggelar Lomba Geguritan gratis untuk kategori anak (SD) dan remaja (SMP dan SMA). Selain menjadi ruang ekspresi kreativitas, lomba ini sekaligus upaya melestarikan budaya lokal. Para pemenang berhak mendapatkan uang pembinaan dan sertifikat.
Aspek edukasi diperkuat melalui Pelatihan dan Talkshow Kepemudaan yang dipusatkan di Masjid Al Iman, Dusun Jelok, Bulukerto. Pada 23 Desember pagi, digelar pelatihan tanggap bencana oleh drg. Elly selaku PJ SDM BMSI Magetan. Keesokan harinya, 24 Desember, dilanjutkan talkshow kepemudaan bersama Kang Fajrul, dai muda sekaligus pemerhati remaja asal Yogyakarta.
Puncak kegiatan ditandai dengan Pray for Sumatra, doa bersama sebagai simbol empati dan solidaritas. Panitia mengajak masyarakat luas untuk ikut berpartisipasi serta menyebarluaskan semangat kepedulian tersebut.
Selain pengalaman dan jejaring, peserta juga memperoleh berbagai manfaat, seperti e-sertifikat, ilmu aplikatif, hingga pengisian liburan yang produktif. Dari kegiatan tersebut, terkumpul donasi sebesar Rp 10.208.000 yang disalurkan untuk masyarakat Sumatra melalui Paskas Rescue 479.
Gebyar Amal Milenial diharapkan menjadi contoh bahwa kreativitas generasi muda dapat berjalan seiring dengan aksi nyata kemanusiaan. (Gal/PK)



