POJOKKATA.COM, PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo resmi meniadakan pesta kembang api pada malam pergantian Tahun Baru 2026. Kebijakan tersebut diambil sebagai penyesuaian atas arahan nasional sekaligus wujud empati terhadap masyarakat terdampak bencana alam.
Keputusan itu merupakan tindak lanjut dari larangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menegaskan kepolisian tidak akan mengeluarkan izin pesta kembang api pada malam puncak pergantian tahun, Rabu (31/12/2025).
Selain patuh terhadap kebijakan tersebut, Pemkab Ponorogo juga mempertimbangkan aspek kemanusiaan. Perayaan Tahun Baru 2026 dipilih digelar secara lebih sederhana sebagai bentuk kepedulian terhadap saudara-saudara di sejumlah wilayah Sumatera yang tengah dilanda bencana.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Ponorogo Lisdyarita mengakui, sebelumnya pemerintah daerah sempat merencanakan pesta kembang api. Namun rencana itu akhirnya dibatalkan setelah melalui berbagai pertimbangan.
“Kami mohon maaf ya, memang rencana awal ada kembang api. Tapi kami tiadakan,” ujar Lisdyarita, Sabtu (27/12/2025).
Perempuan yang akrab disapa Bunda Lis itu menegaskan, keputusan tersebut diambil sebagai wujud empati pemerintah daerah terhadap para korban bencana. Menurutnya, suasana duka di sejumlah daerah menjadi alasan kuat untuk tidak merayakan tahun baru secara berlebihan.
“Dikarenakan berempati kepada saudara-saudara kita di Sumatera, maka kami memutuskan untuk tidak mengadakan kembang api,” katanya.
Meski tanpa pesta kembang api, pergantian Tahun Baru di Bumi Reog tetap bisa dirayakan masyarakat. Namun, konsepnya dibuat lebih sederhana dan bersahaja dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Tetap ada di tiga titik, tapi secara sederhana. Tidak ada pesta kembang api dan lain-lain,” pungkasnya.
Pemkab Ponorogo menyiapkan tiga lokasi yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menyambut malam pergantian tahun, yakni Alun-alun Ponorogo, kawasan wisata Telaga Ngebel, serta Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) di Kecamatan Sampung.
Khusus di Monumen Reog, Pemkab Ponorogo berencana menggelar istighosah bersama. Kegiatan doa bersama tersebut ditujukan untuk memohon keberkahan dan harapan agar Ponorogo di tahun 2026 menjadi lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Pemerintah daerah pun mengajak masyarakat untuk berbondong-bondong mengikuti istighosah tersebut sebagai alternatif perayaan yang lebih bermakna. (Gak/PK)



