POJOKKATA.COM, Magetan – Puluhan warga Desa Tanjung Sepreh, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, turun ke jalan. Mereka memblokade akses utama penghubung antar desa sebagai bentuk protes terhadap truk tambang galian C Over Dimensi dan Over Loading (ODOL) yang setiap hari melintas dan menyebabkan kerusakan parah pada jalan desa.
Aksi blokade dilakukan di ruas jalan perbatasan Desa Tanjung Sepreh dengan Desa Temboro, Kecamatan Karas, pada Rabu (4/6).
Sejak pukul 09.00 WIB, puluhan warga memadati lokasi dengan membawa spanduk bertuliskan penolakan terhadap truk bermuatan berat.
“STOP Truk Overloading! Jalan Kami Rusak, Warga Jadi Korban,” begitu bunyi salah satu spanduk.
Jalan desa yang sehari-hari dilewati kendaraan pengangkut tanah uruk ini rusak parah. Aspal mengelupas, lubang menganga, dan rawan memicu kecelakaan—terutama bagi pengendara roda dua. Sayangnya, perbaikan yang dilakukan pemerintah dinilai hanya tambal sulam, tak mampu bertahan lama.
Kepala Desa Tanjung Sepreh, Parno, menyampaikan unek-unek warga. “Kami minta Bupati, Dinas PU, Dishub, semuanya turun tangan. Ini jalan desa rusak terus karena truk ODOL. Ditambal ya cuma disulami, ditindis biasa. Belum sempat kering, sudah dilewati truk berat,” ujarnya di lokasi aksi.
Menurutnya, akses jalan di desa tetangga seperti Temboro dan Gulun sudah diperbaiki dengan baik.
“Kenapa Tanjung malah belum dibangun? Kami juga warga Magetan,” tambahnya dengan nada kesal.
Aksi warga bukan tanpa aturan. Jalan ditutup sementara, tapi masih dibuka untuk kendaraan warga, truk muatan tebu, dan angkutan tanah lokal untuk pembuatan genteng. “Yang tidak boleh lewat hanya truk ODOL tambang,” tegas Parno.
Keluhan warga tak hanya soal kerusakan jalan. Lalu lintas truk ODOL juga mengganggu aktivitas masyarakat dan para santri Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro yang kerap melintasi jalan tersebut. Kecelakaan pun tak jarang terjadi.
Menanggapi aksi warga, Kabid Linmas Satpol PP Magetan, Arief Prabowo Sukoco, menyampaikan apresiasinya atas penyampaian aspirasi yang tertib.
Ia menegaskan akan menyampaikan laporan ini langsung ke Bupati Magetan.
“Muatan truk yang melebihi tonase itu tidak ada izinnya. Untuk ketertiban, kami bersama Dishub dan instansi lain akan menertibkan,” tegasnya.
Sementara itu, Kanit Bimas Polsek Maospati AKP Joko Mulyono memastikan, aspirasi warga akan diteruskan ke pimpinan. Ia juga mengimbau warga untuk tetap menjaga kondusivitas.
Warga bersikukuh akan terus melakukan aksi jika tuntutan tidak segera ditanggapi.
“Kami sudah punya wakil rakyat. Tapi kalau jalan masih seperti ini, buat apa?” cetus seorang warga. (Gal/PK)