POJOKKATA.COM, Magetan — Fenomena minimnya siswa baru terjadi di Magetan. Tahun ajaran 2025/2026 ini, tiga sekolah dasar negeri (SDN) di kabupaten tersebut dipastikan tidak menerima peserta didik baru. Bahkan, salah satunya terpaksa ditutup lantaran tak memiliki murid selama dua tahun berturut-turut.
Tiga sekolah yang dimaksud adalah SDN Bangsri 1 (Kecamatan Ngariboyo), SDN Mojorejo 2 (Kecamatan Kawedanan), dan SDN Jomblang (Kecamatan Takeran).
Dari ketiganya, SDN Jomblang menjadi yang paling memprihatinkan karena tak lagi melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Sekolah tersebut hanya memiliki satu siswa aktif yang kini telah mengajukan pindah ke sekolah lain.
“Sejak SPMB ditutup pada 23 Juni 2025 lalu, memang ada tiga SD yang tidak ada pendaftar siswa baru,” ungkap Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Dikpora Magetan, Irawan, Selasa (16/7).
Meskipun tak menerima siswa baru, dua sekolah lainnya—SDN Mojorejo 2 dan SDN Bangsri 1—masih menyelenggarakan MPLS. Alasannya, masih ada siswa kelas dua yang melanjutkan pendidikan di sana.
“Kegiatan MPLS tetap dilakukan lima hari untuk siswa kelas 1 dan 2, meskipun jumlahnya sangat terbatas,” tambah Irawan.
Data SPMB tahun ini mencatat ada 4.353 siswa yang diterima di 385 satuan pendidikan SD dengan total 395 rombongan belajar (Rombel). Sementara untuk tingkat SMP, tercatat 5.286 siswa tersebar di 39 satuan pendidikan dengan 165 Rombel.
Sebagai respons, Dinas Pendidikan akan memanggil kepala sekolah dari lembaga-lembaga yang terdampak untuk membahas solusi dan merumuskan kembali strategi pengembangan sekolah.
“Kami ingin sekolah negeri, terutama SD, bisa lebih adaptif terhadap kebutuhan masyarakat sekitar. Salah satunya dengan menghidupkan kegiatan ekstrakurikuler agar lebih menarik bagi warga,” pungkas Irawan. (Gal/PK)