Sedekah Bumi “Buceng Porak” Tandai Tutup Suro Bantarangin

0

POJOKKATA.COM, PONOROGO – Gegap gempita Grebeg Tutup Suro tak hanya terasa di pusat kota. Di kawasan Kota Kulon, tepatnya di Monumen Bantarangin, kemeriahan serupa membuncah dalam prosesi budaya Buceng Porak, Rabu (23/7).

Tradisi tahunan ini menjadi penutup rangkaian Grebeg Tutup Suro Bantarangin 2025. Dimulai dengan kirab lima buceng raksasa dari Pendopo Kecamatan Kauman, arak-arakan menempuh rute sepanjang dua kilometer menuju Monumen Bantarangin.

Di sepanjang jalan, ribuan warga antusias menyambut, bahkan tak sedikit yang ikut mengiringi kirab berisi aneka hasil bumi seperti sayur dan buah.

Setibanya di monumen, prosesi diawali dengan doa bersama. Tak lama setelah Wakil Bupati Ponorogo, Bunda Lisdyarita, memberi aba-aba, lima buceng langsung diserbu warga.

Rebutan isi buceng ini menjadi puncak euforia warga, sekaligus simbol semangat berbagi dan rasa syukur atas rezeki dari bumi.

“Tradisi ini adalah bentuk syukur kita kepada Tuhan yang Maha Esa, dan harapan agar masyarakat selalu diberi keberkahan,” ungkap Bunda Lisdyarita.

Ia juga menegaskan bahwa Buceng Porak bukan sekadar tontonan, tetapi wujud nyata semangat gotong royong dan pelestarian budaya lokal.

Lebih lanjut, Bunda Lisdyarita berharap tradisi ini terus hidup dan menjadi identitas budaya masyarakat Ponorogo.

“Semoga masyarakat sehat, panjang umur, dan sejahtera. Mari kita lestarikan Buceng Porak bersama-sama,” pungkasnya. (Gal/PK)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini