POJOKKATA.COM, JAKARTA – Proyek revitalisasi Pasar Munjul, Jakarta Timur, yang tak kunjung rampung sejak 2014 kembali jadi sorotan. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Saintek Muhammadiyah (BEM USM) mendesak Pemprov DKI Jakarta segera menuntaskan pembangunan yang telah menghabiskan anggaran miliaran rupiah itu.
Ketua BEM USM, Radityo Satrio, menegaskan bahwa keberadaan pasar yang layak sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi warga. Apalagi, banyak pedagang Pasar Munjul yang menggantungkan hidup dari aktivitas jual beli di sana.
“Pedagang butuh tempat berjualan yang aman, tertata, dan punya fasilitas memadai. Jangan cuma janji, tapi benar-benar dirasakan manfaatnya,” ujarnya, Kamis (14/8).
Saat ini, para pedagang terpaksa berjualan di kios sementara yang serba terbatas. Kondisi itu dinilai mengganggu kenyamanan pembeli dan menekan omzet pedagang.
BEM USM juga memberikan empat rekomendasi kepada Pemprov DKI: evaluasi menyeluruh terhadap progres proyek, susun jadwal penyelesaian yang realistis dan terbuka, sediakan fasilitas sementara yang memadai, serta jaga akuntabilitas penggunaan anggaran dan retribusi.
“Revitalisasi ini harus dilanjutkan dengan perencanaan matang dan pelaksanaan tepat, supaya manfaatnya maksimal bagi masyarakat,” tegas Radityo. (Gal/PK)
