POJOKKATA.COM, Lumajang – Tim Relawan 24 Jam Magetan kembali menunjukkan gerak cepatnya dalam aksi kemanusiaan. Usai menyalurkan bantuan untuk korban tanah longsor di Desa Situkung, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, Kamis (20/11/2025), rombongan langsung tancap gas menuju Lumajang begitu mendengar kabar erupsi Gunung Semeru.
Bantuan dari para donatur disalurkan ke posko bencana di Banjarnegara. Isinya antara lain popok bayi, pembalut wanita, sabun, bumbu dapur, sembako, serta pakaian baru. Namun di tengah perjalanan, tim menerima kabar bahwa Semeru kembali erupsi.
“Waktu itu baru separuh perjalanan kami mendapat kabar ada erupsi Semeru. Maka, kami sepakat setelah mengantar bantuan ke Banjarnegara, segera cabut dan berangkat ke Lumajang,” ujar Dewan Pelindung Relawan 24 Jam Magetan, Gunadi, Jumat (21/11/2025).
Data BNPB hingga Kamis (20/11/2025) mencatat longsor di Banjarnegara menelan 10 korban jiwa, sementara 18 warga lainnya masih dalam pencarian.
Setelah memastikan bantuan tersalurkan, enam personel Relawan 24 Jam langsung bertolak menuju Lumajang pukul 15.00 WIB.
Rute panjang Magetan–Banjarnegara–Lumajang yang mencapai sekitar 850 kilometer ditempuh dalam waktu 13 jam perjalanan darat.
“Kami yang asli Jawa Timur ini merasa terpanggil untuk juga bisa hadir dan sedikit memberikan bantuan ke saudara-saudara di sana,” kata Gunadi.
Tim tiba di Lumajang sekitar pukul 05.00 WIB, Jumat (21/11/2025).
Mereka menyerahkan bantuan ke posko Muhammadiyah yang telah melakukan pemetaan kebutuhan warga terdampak. Usai itu, tim melanjutkan pemantauan langsung ke Desa Supit Urang, Pronojiwo.
“Ada lebih dari 50 rumah rusak, puluhan hektare tanaman hancur, dan banyak ternak mati,” jelas Gunadi yang dikenal berprofesi sebagai advokat.
Laporan BPBD Jawa Timur menyebut, erupsi Semeru pada Rabu sore mengakibatkan hampir 500 warga mengungsi. Sekitar 200 bangunan dilaporkan mengalami kerusakan.
Relawan 24 Jam yang telah berusia tujuh tahun dikenal sebagai komunitas kemanusiaan di Magetan yang sigap dalam berbagai situasi darurat. Di daerah asalnya, mereka populer karena menyediakan layanan ambulans gratis. Kiprah mereka juga pernah menembus luar daerah, salah satunya saat penanganan gempa Cianjur pada 2022, ketika mereka mendirikan tujuh musala semi permanen.
“Sejauh ini, itu lokasi yang paling jauh,” kenang Gunadi.
Aksi cepat Banjarnegara–Lumajang dalam satu putaran perjalanan ini kembali menegaskan reputasi Relawan 24 Jam sebagai kelompok yang tak pernah setengah hati saat kemanusiaan memanggil. (Gal/PK)



