POJOKKATA.COM, Ponorogo – Kondisi memprihatinkan gedung SDN 2 Singgahan, Kecamatan Pulung, mendapat perhatian Plt Bupati Ponorogo Lisdyarita. Selasa (9/12), Bunda Lis –sapaan akrabnya– turun langsung meninjau ruang kelas yang plafonnya jebol bersama Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo, Nurhadi Hanuri.
Hanya dua ruang kelas yang masih layak pakai. Sisanya rusak dan membahayakan keselamatan siswa. Situasi itu membuat proses belajar-mengajar terpaksa dipindah sementara ke ruang perpustakaan dan kelas lain yang kondisinya masih memungkinkan.
“Pemerintah daerah akan segera mengambil langkah konkret. Keselamatan anak-anak adalah prioritas,” ujar Bunda Lis saat meninjau lokasi.
Dia menengarai menurunnya jumlah siswa di SDN Singgahan bukan karena minimnya kegiatan sekolah, melainkan kondisi bangunan yang memprihatinkan. Padahal, sekolah tersebut memiliki banyak ekstrakurikuler unggulan.
“Ada drumband, hadrah, karawitan, sampai reog. Sebenarnya sekolah ini bagus sekali. Mudah-mudahan setelah diperbaiki, minat orang tua menyekolahkan anaknya meningkat kembali,” ungkapnya.
Bunda Lis juga meminta pengelola sekolah lain di Ponorogo segera melapor jika menemukan kerusakan bangunan yang berpotensi membahayakan.
Menurutnya, situasi di Singgahan menjadi alarm penting bagi Pemkab untuk lebih masif mengonsolidasikan kondisi infrastruktur pendidikan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo Nurhadi Hanuri memastikan bahwa perbaikan SDN 2 Singgahan akan masuk dalam penganggaran tahun 2026 melalui Dana Alokasi Umum (DAU).
“Kalau dari DAK tidak memungkinkan. Tahun depan masuk DAU,” jelasnya.
Pihaknya telah menginventarisasi sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan berat hingga ringan. Namun, keterbatasan anggaran membuat sistem prioritas harus diterapkan.
“Perbaikan menyesuaikan skala prioritas,” tambahnya.
Nurhadi menyebut, penanganan kerusakan di SDN Singgahan menjadi bagian dari penyusunan agenda revitalisasi fasilitas pendidikan di Ponorogo. Dinas juga akan melakukan survei lanjutan dan meminta laporan cepat dari tiap sekolah untuk mencegah insiden serupa.
Pemkab berharap perbaikan yang diagendakan tahun depan dapat mengembalikan kenyamanan siswa serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah tersebut. (Gal/PK)



