450 Personel Gabungan Siap Amankan Nataru 2025–2026 di Ponorogo

0

POJOKKATA.COM, Ponorogo – Sebanyak 450 personel gabungan disiagakan untuk mengamankan perayaan Natal 2025 dan libur Tahun Baru 2026 di Kabupaten Ponorogo. Kesiapan itu ditandai dengan Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Lilin Semeru 2025 yang digelar di Jalan Alun-alun Utara Ponorogo, Jumat (19/12/2025).

Apel dipimpin langsung Plt Bupati Ponorogo Bunda Lisdyarita, didampingi Kapolres Ponorogo AKBP Andin Wisnu Sudibyo serta Kasdim 0802/Ponorogo. Ratusan personel yang terlibat berasal dari unsur Polri, TNI, perangkat daerah Pemkab Ponorogo, hingga organisasi masyarakat.

Dalam amanatnya, Bunda Lisdyarita menekankan pentingnya sinergi dan kesiapsiagaan seluruh personel selama pengamanan libur Nataru. Menurutnya, kerja sama lintas sektor menjadi kunci terciptanya rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

Ia juga mengajak seluruh petugas untuk bersama-sama menjaga keamanan, terutama saat umat Kristiani menjalankan ibadah Natal. “Ayo bersama-sama menjaga keamanan, apalagi saudara kita akan menjalankan Natal. Maka kita harus sama-sama menjaga sehingga tercipta keamanan dan mereka yang beribadah aman,” pesannya.

Sementara itu, Kapolres Ponorogo AKBP Andin Wisnu Sudibyo menjelaskan, Operasi Lilin Semeru 2025 akan berlangsung selama 14 hari, terhitung mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026. Selama periode tersebut, 450 personel gabungan akan disebar di enam pos pengamanan dan satu pos pelayanan terpadu.

Pos-pos tersebut ditempatkan di titik-titik strategis dan pusat keramaian, sementara pos pelayanan terpadu berada di Paseban Alun-alun Ponorogo. Fokus utama pengamanan diarahkan pada pelaksanaan ibadah Natal di gereja-gereja serta perayaan malam pergantian tahun.

“Untuk Operasi Lilin ini, fokus pengamanan pada perayaan Natal di gereja-gereja, serta pergantian tahun di kawasan wisata seperti Telaga Ngebel yang biasanya ramai pengunjung. Itu menjadi prioritas operasi,” jelas AKBP Andin.

Selain itu, Polres Ponorogo juga melakukan pemetaan titik rawan kemacetan dan potensi bencana. Kemacetan diperkirakan terjadi di kawasan perbatasan kabupaten/kota serta jalur menuju destinasi wisata. Adapun daerah rawan bencana berada di jalur menuju Pacitan dan Trenggalek.

“Kita sudah koordinasi dengan BPBD dan instansi terkait. Sehingga di saat pengamanan Nataru ini semua standby. Jadi kalau sewaktu-waktu ada musibah atau bencana, semua siap,” pungkasnya. (Gal/PK)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini