POJOKKATA.COM, Magetan – Magetan, sebuah kota yang memikat dengan kekayaan kuliner, dan salah satu yang paling menonjol adalah bakso. Bakso, jajanan yang tak pernah membuat bosan penikmatnya, mengambil akar dari seni kuliner Tionghoa Indonesia, dengan istilah “Bak-so” berasal dari bahasa Hokkien yang artinya “daging babi giling.”
Meskipun asal-usulnya berasal dari daging babi, di Indonesia, khususnya di Kabupaten Magetan, bakso umumnya dibuat dari daging sapi, ayam, atau ikan. Daging tersebut digiling, dicampur dengan tepung dan bumbu khusus, membentuk bulatan, dan kemudian dimasak dalam air rebusan.
Salah satu yang membuat lidah bergoyang di Kabupaten Magetan adalah bakso legendaris, Bakso Waji, yang sering disebut sebagai “bakso galak” oleh masyarakat setempat. Meskipun hanya gerobakan di pinggir jalan, Bakso Waji memiliki langganan setia dari anak-anak hingga orang dewasa.
Di Jalan Salak Magetan, gerobak Bakso Waji selalu ramai dikunjungi setiap sore. Bahkan, Youtuber pun tak sungkan pulang kampung hanya untuk menikmati kelezatan bakso galak ini. Dengan harga terjangkau Rp 5.000,- per porsi, Bakso Waji menyajikan mangkuk penuh dengan mie kuning atau putih, dan pentol yang melimpah, memuaskan selera pembelinya.
Uniknya, Bakso Waji telah bertahan sejak tahun 1978 dengan resep rahasia yang membuatnya tetap dicari oleh pelanggan setianya. Setiap hari, pria berusia 67 tahun ini menghasilkan adonan sebanyak 10 kilogram yang ludes terjual dalam waktu singkat.
Pria ini, dengan kearifan dan eksistensi yang terjaga, mampu mempertahankan selera konsumennya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa bakso Waji ini “ngangeni” atau membuat kangen. Pelanggan tidak hanya menikmati hidangan lezat, tetapi juga terhibur dengan sikap unik sang penjual, yang terkenal dengan kelucuannya.
Dalam 45 tahun berjualan bakso, Bakso Waji mengalami berbagai pasang surut. Namun, resapi oleh konsumen yang turun temurun, menggambarkan bahwa Bakso Waji tidak sekadar kuliner, melainkan warisan kelezatan yang terus berlanjut dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Mungkin, bagi pelanggan setia, sisi unik dan cerita di balik pria bersongkok ini adalah bagian tak terpisahkan dari kenikmatan bakso Waji. Menikmati bakso di Magetan bukan sekadar memuaskan rasa lapar, tetapi juga merasakan kehangatan dan tradisi kuliner yang terjaga selama bertahun-tahun.