POJOKKATA.COM, Magetan – Di tengah semangat Ramadan yang membara, suasana di Jalan Terung, Kota Magetan, menggema dengan kebaikan yang luar biasa. Sejumlah anggota komunitas Tionghoa dengan penuh antusiasme membagikan takjil kepada para pengendara yang berbuka puasa, meski hujan gerimis turun membasahi jalanan.
Dari ujung jalan hingga perempatan jalan raya Panekan, tepat di timur Gereja Katolik Regina Pacis Magetan, para warga dari Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Magetan berdiri tegak dengan semangat, siap menyebarkan kebaikan dengan takjil berbuka puasa. Komunitas ini, terdiri dari berbagai kalangan, tua maupun muda, yang memiliki satu tujuan mulia: berbagi keberkahan di bulan Ramadan.
Koordinator Bakti Sosial PSMTI, Ayu Nilawati, menjelaskan bahwa pembagian takjil gratis ini adalah wujud dari aksi peduli kasih yang menjadi komitmen komunitasnya. Mereka sebelumnya juga telah menyelenggarakan kegiatan serupa di lokasi yang berbeda.
“Kami, dari etnis Tionghoa Kabupaten Magetan, hari ini menggelar aksi peduli kasih dengan membagikan takjil kepada saudara-saudara muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa,” ujar Ayu Nilawati dengan tulus.
Menurutnya, rencananya pembagian takjil ini akan dilakukan sebanyak lima kali selama bulan Ramadan. Setiap kali pembagian, takjil dibagikan dalam jumlah 100 paket.
Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk membantu sesama umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa, tetapi juga sebagai cerminan dari semangat guyup rukun antar sesama umat beragama. “Meskipun kita memiliki perbedaan agama, kita tetap bisa bersatu dalam kebaikan,” tambah Ayu Nilawati.
Ia juga menjelaskan bahwa takjil yang mereka bagikan, seperti es buah dan berbagai jenis roti, merupakan hasil masakan dan kreasi dari tangan mereka sendiri. “Kami selalu berusaha memberikan yang terbaik dan manis-manis untuk saudara-saudara kami yang berpuasa,” tutupnya.
Di Kabupaten Magetan, komunitas Tionghoa memiliki peran yang cukup signifikan, dengan anggotanya yang berasal dari berbagai latar belakang agama, termasuk buddha, hindu, kristen, dan juga muslim. Ini adalah bukti bahwa kebaikan tidak mengenal batas agama atau etnis, melainkan hanya memperkuat ikatan kebersamaan sebagai manusia.