Selamatan Buka Giling Tebu Bisa Jadi Alternatif Wisata Budaya di Magetan

0

POJOKKATA.COM, Magetan – Tradisi Selamatan Buka Giling di Pabrik Gula (PG) Redjosarie Kawedanan kini bisa menjadi salah satu alternatif wisata budaya yang menarik di Kabupaten Magetan. Acara ini menandai dimulainya musim giling tebu di PG Redjosarie yang dikelola oleh PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Tradisi yang mencerminkan kesederhanaan dan kesakralan ini telah menjadi bagian dari budaya pabrik gula di Indonesia. Pada tahun 2024, acara ini mendapat dukungan dari Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Magetan. Dalam kegiatan petik tebu manten tahun ini, dinas menyertakan budaya lokal seperti Reog, Ganong, dan Jaranan untuk memeriahkan acara tersebut.

Danang Krisworo, General Manager PG Redjosarie, menjelaskan bahwa tradisi ini telah dijalankan selama bertahun-tahun sebagai tanda awal aktivitas giling tebu.

“PG Redjosarie siap memulai giling tebu tahun ini. Kami merencanakan pada 27 Mei akan dilakukan uji coba pabrik, dan jika lancar, kita akan mulai giling pada 8 Juni 2024,” ujarnya.

Tradisi Buka Giling melibatkan berbagai acara, mulai dari potong kepala kerbau, cetik geni, menyalakan ketel, hingga slametan petik tebu.

Berbagai kegiatan ini dilaksanakan oleh para petugas PG, tokoh masyarakat, petani tebu, dan warga sekitar, sebagai simbol harapan agar panen tebu berlangsung lancar dan kualitas bahan baku tebu optimal.

Joko Trihono, Kepala Disbudpar Magetan, mengungkapkan bahwa tradisi buka giling tebu tahun ini masih memerlukan pengamatan lebih lanjut, mengingat baru tahun ini pihaknya melakukan pengamatan.

“Tradisi tradisional buka giling masuk dalam kategori atraksi wisata,” katanya.

Joko juga menambahkan bahwa pihaknya akan melihat terlebih dahulu konsep dan penataan acara ini.

“Mungkin tahun depan baru kita rencanakan untuk masuk dalam kalender event Magetan,” jelasnya.

Meskipun baru kali ini terjadi koordinasi, Joko menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam tradisi ini.

“Kami akan amati kegiatan masyarakat dalam keterlibatannya dan kepedulian pabrik terhadap masyarakat sekitar.”

Selamatan Buka Giling Tebu ini memungkinkan untuk menjadi salah satu rekomendasi wisata budaya di Magetan, mengingat ini adalah budaya luhur yang pernah dilaksanakan di masa lampau.

“Ketika mereka sepakat untuk melakukan tradisi ini secara rutin, kami baru bisa membrandingnya, utamanya yang ada kegiatan budaya di masyarakatnya,” pungkas Joko.

Dengan melibatkan budaya lokal dan masyarakat setempat, tradisi Selamatan Buka Giling Tebu di PG Redjosarie berpotensi besar menjadi daya tarik wisata yang memperkaya kekayaan budaya Magetan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini