Perbedaan Keris Mageti Dengan Daerah Lain Menurut Empu Aji Guno Anom

0

POJOKKATA.COM, Magetan – Keris, senjata tradisional yang merupakan bagian integral dari budaya asli Indonesia, memiliki tempat istimewa dalam sejarah dan kebudayaan Nusantara. Proses pembuatannya yang sarat akan nilai spiritual dan keahlian teknis menjadikannya lebih dari sekadar senjata.

Keris sering kali dibuat oleh seorang empu, yang tidak hanya pandai dalam seni tempa besi, tetapi juga memiliki kekuatan spiritual yang diyakini mampu menyalurkan energi pada keris yang dibuatnya.

Salah satu empu ternama dari Magetan adalah Empu Teguh, yang lebih dikenal sebagai Empu Aji Guno Anom.

Beliau adalah tokoh kelima dari trah Empu Mageti, dan merupakan putra dari Paku Rodji, seorang empu legendaris.

Ayahnya, Paku Rodji, adalah keturunan ke-16 dari Mpu Supodriyo melalui jalur Dewi Rasa Wulan, adik Sunan Kalijaga. Mpu Supodriyo hidup pada zaman Majapahit akhir, dan warisan keahlian serta spiritualitasnya diteruskan turun-temurun hingga generasi Empu Aji Guno Anom.

Empu Teguh menjelaskan bahwa keris tosan aji Magetian memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan keris dari daerah lain, terutama dalam hal energi yang terkandung di dalamnya.

Menurutnya, keris seharusnya memiliki tuah atau kekuatan energi yang khas.

“Ada perbedaan secara energi, karena keris itu sendiri harusnya bertuah atau memiliki kekuatan energi di situ,” ungkapnya saat ditemui di sanggar Besalen (bengkel pandai besi) Mageti miliknya yang terletak di Brangkal, Desa Kedung Panji, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan.

Menurut Empu Teguh, seorang empu harus membuat keris dengan penuh roso cipto dan pinuwunan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Proses ini bukan sekadar membentuk logam menjadi senjata, tetapi juga melibatkan doa dan niat tulus dari sang empu.

“Bentuk ini lambang Dhohiriyah dari doa, seharusnya pusaka yang dibuat pasti terdapat energi doa,” jelas Empu Teguh.

Keris yang dihasilkan dari proses ini diyakini memiliki kekuatan spiritual dan energi yang dapat memberikan perlindungan dan keberuntungan bagi pemiliknya. Inilah yang menjadikan keris bukan sekadar senjata, tetapi juga pusaka yang dihormati dan dijaga dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

Warisan budaya keris di Magetan yang diteruskan oleh Empu Aji Guno Anom menunjukkan betapa kaya dan mendalamnya tradisi pembuatan keris di Indonesia. Dengan perpaduan antara keahlian teknis dan spiritualitas, keris Mageti menjadi simbol keagungan budaya Nusantara yang harus dilestarikan dan dihargai oleh generasi mendatang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini