POJOKKATA.COM, Magetan – Dalam rangka memperingati Hari Krida Pertanian (HKP) ke-52 tahun 2024, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPTHP) Kabupaten Magetan menggelar Kontes Pamelo 2024, Minggu (30/6/2024).
Acara ini berlangsung meriah di GOR Ki Mageti dan diikuti oleh 32 peserta dari kawasan sentra jeruk pamelo seperti Bendo, Takeran, Sukomoro, Kawedanan, Magetan, dan Nguntoronadi, yang dikenal dengan akronim Betasuka Mangun.
Kontes ini bertujuan untuk mengangkat kembali pamor sentra kebun jeruk pamelo yang dahulu menjadi primadona. Beberapa ahli pamelo turut hadir sebagai juri, di antaranya Ir. Emi Budiarti dari BRIN, Buyung Safitra, SP dari BPSB Provinsi Jawa Timur, dan Hadi Sumarlan dari POPT Provinsi Jawa Timur. Para peserta dinilai berdasarkan kebersihan, bentuk, warna, tebal kulit, tekstur, warna, jumlah biji, dan yang terpenting, rasa daging buah pamelo.
Hadi Sumarlan, salah satu dewan juri, mengungkapkan keunggulan jeruk pamelo Magetan. “Yang dilombakan kali ini semua jeruk besar, jadi semua varietas ditandingkan. Untuk potensi pamelo Jawa Timur ada di Magetan, jeruk pamelo Magetan menang di rasa, untuk tampilan beberapa masih kurang,” ujarnya.
Untuk meningkatkan penampilan jeruk pamelo, Hadi memberikan saran, “Yang paling utama untuk di kebun itu kurangnya pupuk organik yang dikembalikan ke sawah. Mayoritas petani lebih mengandalkan pupuk kimia, sedangkan kimia lama-lama akan merusak tanah. Sementara ini tren petani masih menyukai pupuk kimia,” jelasnya.
Joko Prianto, petani jeruk pamelo asal Sukomoro, berbagi pengalamannya. “Sebagai penerus orang tua, saya mulai menanam pamelo pada 2007. Awalnya saya bertani tebu, tetapi menanam jeruk ternyata lebih menguntungkan. Per hektar bisa dua kali lipat hasilnya dibanding tebu. Namun, pada 2018, karena kemarau panjang, banyak pohon jeruk pamelo yang mati sehingga semangat beberapa petani menurun. Meski demikian, masih ada yang semangat menanam kembali jeruk besar ini,” ceritanya.
Joko berharap produksi pamelo dapat meningkat dan menyemangati petani lainnya untuk terus meningkatkan produktivitas pamelo Magetan.
“Harapannya ke depan supaya produksi pamelo lebih meningkat, dan pesan untuk rekan-rekan petani pamelo agar semuanya semangat, untuk meningkatkan produktivitas pamelo Magetan, untuk lebih maju kualitas dan kuantitasnya, sehingga meningkatkan pula dari sisi perekonomian petaninya,” pungkasnya.
Setelah melalui proses penjurian yang ketat, juara 1 diraih oleh Sarni dari Desa Duwet dengan jeruk pamelo Adas Duku, juara 2 oleh Supardi dari Desa Bibis dengan jeruk pamelo Adas Duku, dan juara 3 oleh Desa Bibis dengan jeruk pamelo Bali Merah. Sebagai penutup acara, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menyerahkan piala serta hadiah kepada para pemenang, menandai berakhirnya rangkaian peringatan Hari Krida Pertanian 2024.