Festival Kembang Kepuh: Tradisi Bersih Desa Kepolorejo Magetan Penuh Warna

0

POJOKKATA.COM, Magetan – Kelurahan Kepolorejo, Kecamatan/Kabupaten Magetan kembali menggelar acara bersih desa yang telah menjadi tradisi tahunan di bulan Muharram.

Tahun ini, acara tersebut dikemas dalam Festival Kembang Kepuh, yang berlangsung dari 6 hingga 13 Juli, kemudian dilanjutkan pada 19 hingga 21 Juli 2024 dengan berbagai kegiatan menarik.

Aditya Surendra Mawardi, Kepala Kelurahan Kepolorejo, menjelaskan asal-usul nama Kepolorejo dan juga nama Festival Kembang Kepuh.

“Polo adalah nama buah/sayuran, dan kepuh adalah bunga/tanaman kepuh, bunga langka berwarna kehitaman yang biasanya tumbuh di kuburan dan telah ada di Kepolorejo selama ratusan tahun. Mungkin salah satu pohon tertua di Magetan ada di sini,” ujarnya.

“Makanya dinamakan festival kembang kepuh, mungkin suatu saat nanti ada festival Polo,” imbuhnya.

Rangkaian acara Festival Kembang Kepuh dimulai dengan pertandingan bola voli antar-RW se-Kelurahan Kepolorejo yang berlangsung dari 6 hingga 13 Juli di lapangan RT 02/RW 01.

Pertandingan ini diikuti oleh warga perempuan dan laki-laki dari 12 RW.

Pada Jumat, 19 Juli 2024, dilaksanakan acara wilujengan dan doa bersama di punden Sono Keling, yang dihadiri oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan, penggiat seni, ketua RW, serta warga sekitar.

“Acara ini sebagai wujud syukur dan doa untuk leluhur yang telah membuka wilayah Kelurahan Kepolorejo,” kata Aditya.

Kegiatan malam hari dilanjutkan dengan tirakat di punden Sono Keling, yang disertai penyembelihan dan pemasakan seekor kambing sumbangan warga.

Keesokan harinya, Sabtu 20 Juli 2024, digelar pentas seni Reog di panggung utama Festival Kembang Kepuh.

Di siang hari, acara kirab tumpeng digelar dengan rute mulai dari depan kantor kelurahan hingga punden, yang diikuti oleh peserta dari 12 RW.

“Setiap RW membuat dua tumpeng, satu untuk dimakan sendiri dan satu lagi untuk panitia dan pendukung acara,” jelas Aditya.

Kirab tumpeng ini diberangkatkan oleh PJ Bupati Magetan dan berlangsung dari pukul 14.00 hingga 17.00.

Malam harinya, digelar pagelaran wayang kulit oleh tiga dalang dari berbagai usia, diiringi karawitan dari anak-anak sanggar di Magetan.

“Dalangnya ada anak SD, SMP dan dewasa yang dari sanggar di Magetan, tepatnya dari Desa Bogem Kawedanan. Malam itu cukup meriah ditutup sekitar sampai jam 3 pagi,” ungkapnya.

“Kami sengaja memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk melatih mental dan jam terbang mereka,” ungkap Aditya.

Festival Kembang Kepuh juga dimeriahkan dengan bazar UMKM sepanjang Jalan Bangka pada hari Sabtu dan Minggu.

Puncak acara pada Minggu, 21 Juli 2024, diisi dengan senam sehat berhadiah bersama warga, pagelaran seni jaranan dan caplokan, serta acara Glamor (Gerak Jalan Humor) yang diikuti oleh 12 RW.

Dan pada malam harinya digelar tari kreasi baru dan pagelaran seni ketoprak sanggar Paradipta sebagai penutup festival kembag kepuh ini.

“Acara ini bertujuan untuk menghibur warga sekaligus mempererat silaturahmi di antara mereka,” tutur Aditya.

Warga Kelurahan Kepolorejo dan sekitarnya sangat antusias mengikuti rangkaian acara Festival Kembang Kepuh ini.

“Alhamdulillah, acara berjalan lancar dan ramai. Warga dari kelurahan dan kecamatan sekitar juga banyak yang datang untuk menikmati festival ini,” kata Aditya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini