POJOKKATA.COM, Magetan – Dalam upaya memperkuat kapasitas perempuan dan mengarusutamakan gender di Kabupaten Magetan, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (PPKB PP dan PA) Kabupaten Magetan menyelenggarakan program penguatan kapasitas bagi perempuan.
Acara ini berlangsung di Gedung KORPRI Magetan, Rabu (3/7/2024) dan diikuti oleh berbagai perwakilan forum perempuan dari setiap kecamatan di Magetan, seperti Dian Kemala, Fatayat NU, Persit, Bhayangkari, Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Kabupaten Magetan, masyarakat, dan media massa.
Indriana Agustin, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak Dinas PPKB PP dan PA Kabupaten Magetan, menyatakan bahwa tujuan sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan pemahaman, kapasitas, dan kualitas perempuan dalam pembangunan politik menuju kesetaraan dan keadilan gender.
Sosialisasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) perempuan dalam pengambilan keputusan.
“Diharapkan dengan sosialisasi ini, akan semakin banyak perempuan yang berdaya untuk mengambil kesempatan atau berpartisipasi dalam pembangunan politik,” ujar Indriana Agustin.
Indriana menambahkan, pemberdayaan perempuan adalah upaya untuk memberikan perempuan akses dan kontrol terhadap sumber daya ekonomi, politik, sosial, dan budaya, agar mereka dapat mengatur diri sendiri dan meningkatkan rasa percaya diri untuk berperan aktif dalam memecahkan masalah, serta membangun kemampuan dan konsep diri.
“Pemberdayaan perempuan merupakan sebuah proses sekaligus tujuan. Oleh karena itu, pemberdayaan perempuan tidak akan terlepas dari pemberdayaan masyarakat,” tegasnya.
Acara ini juga menghadirkan narasumber Ismi Dwi Astuti Nurhaeni dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret. Menurut Ismi, peran perempuan berdampak signifikan pada kesejahteraan global, meskipun pembangunan yang adil dan setara gender belum merata.
Ia menekankan bahwa diskriminasi berbasis gender masih terjadi di seluruh aspek kehidupan, meski ada kemajuan dalam kesetaraan gender.
“Persoalan keterwakilan perempuan menjadi penting karena dalam kehidupan sehari-hari, kita melihat perempuan tidak secara proporsional terlibat dalam kehidupan di ranah publik,” imbuh Ismi.
Ismi juga menyoroti kesenjangan gender yang ada antara situasi saat ini dengan tujuan yang ingin dicapai. Ia menggarisbawahi komitmen pemerintah untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender melalui pengarusutamaan gender dan tindakan afirmatif.
“Penguatan pemahaman dan kualitas SDM perempuan sangat diperlukan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan dalam pembangunan politik,” tambahnya.
Program ini diharapkan dapat mendorong partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan dan pembangunan di berbagai bidang, serta mengatasi dominasi laki-laki dalam kehidupan sehari-hari, demi terciptanya kesetaraan dan keadilan gender di Kabupaten Magetan.