POJOKKATA.COM, Magetan – Forum Rumah Kita, yang selama ini mendampingi masyarakat terdampak eks tambang galian tipe C di Desa Sobontoro dan Sumursongo, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, merasa kecewa atas lambatnya tindak lanjut dari hasil rapat dengar pendapat (Hearing) yang digelar DPRD setempat.
Meskipun sudah lebih dari satu minggu sejak hearing yang sempat diwarnai aksi walk-out tersebut, hingga kini belum ada kejelasan terkait risalah rapat dan langkah-langkah lanjutan yang dijanjikan.
Agus Pujiono, Ketua POKJA pendampingan masyarakat Sobontoro dan Sumursongo yang juga menjabat sebagai Divisi Data dan Sumber Daya Forum Rumah Kita, mengungkapkan bahwa pihaknya merasa bingung dan kecewa dengan arah hearing yang berlangsung.
Menurutnya, meskipun ada harapan terkait reklamasi tambang yang belum terealisasi, banyak pertanyaan yang belum terjawab secara memadai.
“Secara gambaran kasar, memang ada sedikit harapan bahwa reklamasi bisa dilaksanakan. Namun, banyak pertanyaan yang menurut kami jawaban dari pertanyaan tersebut akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai permasalahan tambang di Magetan, serta upaya-upaya yang harus dilakukan untuk mencegah kerusakan dan kerugian yang lebih besar bagi masyarakat,” ujar Agus, Senin (24/2/2025).
Dalam hearing tersebut, Forum Rumah Kita juga mendesak adanya fasilitasi untuk proses sertifikasi tanah bagi warga terdampak, namun hingga kini belum ada tindak lanjut yang jelas.
Pihak DPRD sempat berjanji untuk memberikan risalah rapat dan jawaban tertulis dalam waktu dua hari, namun kenyataannya, lebih dari seminggu berlalu tanpa kabar.
“Kami masih menunggu risalah rapat dan jawaban tertulis yang mungkin bisa memberikan penjelasan tentang siapa yang akan menjadi leading sector dalam reklamasi ini. Karena proses reklamasi bukanlah hal yang sederhana dan memerlukan koordinasi yang jelas antar pihak-pihak terkait,” tambah Agus.
Meskipun merasa kecewa, Forum Rumah Kita tetap berkomitmen untuk mengawal nasib masyarakat yang terdampak tambang ini, hingga mendapatkan solusi yang konkret dan dapat dirasakan manfaatnya.
Mereka berharap, DPRD dan pihak terkait segera memberikan perhatian lebih terhadap masalah ini, mengingat dampak yang ditimbulkan bagi warga yang selama ini telah merasakan kerugian akibat tambang yang tidak tereklamasi.
“Saya paham bahwa DPRD memiliki agenda padat, namun ini adalah masalah yang sangat penting bagi masyarakat. Kami hanya ingin kejelasan dan kepastian agar warga bisa merasa tenang dan tahu bahwa keluhan mereka ditanggapi dengan serius,” pungkas Agus. (Gal/PK)