DPR RI Riyono Caping Turun ke Pasar Magetan: Harga Bahan Pokok Naik, Minyak Kita Langka dan Mahal

0

POJOKKATA.COM, Magetan – Menjelang Ramadan dan Idulfitri, harga bahan pokok di Kabupaten Magetan mulai menunjukkan tren kenaikan. Anggota Komisi IV DPR RI, Riyono, bersama Sekretaris Komisi B DPRD Magetan, Sugeng Riyadi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Goranggareng, Kawedanan, Magetan, pada Minggu (9/3/2025) untuk memastikan ketersediaan dan harga kebutuhan pokok masyarakat. Salah satu fokus utama sidak ini adalah minyak goreng bersubsidi “Minyak Kita.”

Dalam sidaknya, Riyono yang akrab disapa Riyono Caping menemukan bahwa meskipun takaran Minyak Kita sudah sesuai dengan ukuran satu liter, harga di pasaran justru melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

“Saya sudah mengecek di empat kios, dan ternyata rata-rata harga Minyak Kita di atas HET. Ada yang menjual Rp17.000, bahkan lebih,” ungkapnya.

Tak hanya harga yang melonjak, keberadaan Minyak Kita juga dinilai mulai sulit ditemukan di pasaran.

“Barangnya agak susah dicari. Saya tidak mengatakan langka, tetapi memang agak sulit ditemukan. Jika tidak segera diantisipasi, bisa benar-benar menjadi langka. Padahal, ini adalah kebutuhan penting bagi masyarakat, terutama menjelang Idulfitri,” tambah Riyono.

Selain minyak goreng, Riyono juga menyoroti lonjakan harga komoditas lain seperti bawang putih dan bawang merah. Dari hasil pengecekannya, harga bawang putih berkisar antara Rp40.000 hingga Rp43.000 per kilogram, sementara bawang merah yang biasanya dijual seharga Rp30.000 hingga Rp35.000, kini meroket hingga Rp40.000 per kilogram.

Meski begitu, ada sedikit kabar baik dari harga cabai yang cenderung menurun meskipun masih tergolong tinggi.

“Cabai memang sedikit turun, tapi masih cukup mahal. Kisaran harganya turun sekitar Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram,” jelas Riyono asli kelahiran Magetan ini.

Di sisi lain, ketersediaan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dari Badan Pangan Nasional juga sempat menjadi perhatian. Hingga saat ini, stok beras SPHP di beberapa titik distribusi masih kosong, meskipun diperkirakan akan segera tersedia dalam waktu dekat.

Senada dengan Riyono, Sugeng Riyadi juga menegaskan bahwa Minyak Kita memang semakin sulit didapatkan di pasaran. Bahkan, di tingkat toko, harga minyak bersubsidi ini sudah mencapai Rp16.600 per liter, padahal HET seharusnya hanya Rp15.700 per liter.

“Faktanya memang seperti itu, ketersediaannya agak sulit dicari. Selain itu, harga di tingkat toko juga sudah tinggi. Satu dus (12 botol) saja sudah mencapai Rp200.000,” ungkap Sugeng.

Ia pun berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi permasalahan ini, mengingat permintaan minyak goreng akan meningkat menjelang Lebaran.

“Kami berharap pemerintah bisa memberikan perhatian lebih agar masyarakat tetap bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga yang sesuai ketentuan,” pungkasnya. (Gal/PK)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini