Menteri KKP Tinjau Stok Garam di Pasar Legi Ponorogo

0

POJOKKATA.COM, Ponorogo – Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Wahyu Sakti Trenggono, turun langsung ke Pasar Legi Ponorogo, Kamis (20/3/2025). Kunjungannya kali ini untuk memastikan stok garam tetap aman menjelang Hari Raya Idul Fitri sekaligus mengawal kesiapan swasembada garam nasional.

Didampingi jajaran pejabat KKP dan pemerintah daerah, Trenggono menyapa para pedagang dan berdialog soal pasokan garam di Bumi Reog.

Dia menegaskan bahwa ketersediaan garam merupakan bagian penting dari ketahanan pangan nasional.

“Ketersediaan garam di pasar menjadi bagian integral dari upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional,” ujar Trenggono.

Menurutnya, stabilitas harga dan distribusi garam harus dijaga, terutama saat Ramadan dan Lebaran ketika permintaan melonjak. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong peningkatan produksi domestik agar ketergantungan pada impor bisa dikurangi.

“Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mendorong kemandirian sektor garam nasional dan memperkuat ekosistem distribusi agar lebih efisien dan berdaya saing,” lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Trenggono mengapresiasi peran PT Garam dalam mendukung ketahanan pangan melalui produksi dan distribusi garam nasional.

Ia meminta perusahaan pelat merah itu terus menyerap produksi lokal serta memperluas jaringan distribusi demi menjamin harga tetap stabil.

“Saya meminta PT Garam memastikan distribusi garam berjalan lancar sehingga tidak terjadi kelangkaan di tingkat pedagang dan konsumen,” tegasnya.

Direktur Utama PT Garam, Abraham Mose, melaporkan bahwa pihaknya telah mengoperasikan gudang berkapasitas 3.000 ton di Ponorogo, dengan stok yang tersedia saat ini sekitar 1.000 ton.

“Pangsa pasar kita mencapai hampir 87 persen. Mudah-mudahan ke depan PT Garam lebih ekspansif dan sesuai arahan Pak Menteri, tidak ada impor garam. Kita harus jadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujar Abraham.

Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menambahkan bahwa masyarakat setempat sudah lama mengandalkan garam segitiga G, produk andalan PT Garam. Menurutnya, garam tersebut telah mendominasi pasar lokal, terutama sejak transisi dari garam non-yodium ke beryodium.

“Masyarakat Ponorogo sudah sangat akrab dengan garam segitiga G. Suplainya bahkan melebihi kebutuhan warga di sini. Mudah-mudahan ke depan bisa terus berkontribusi bagi pembangunan dan kesehatan di Ponorogo,” kata Kang Giri, sapaan akrabnya.

Dengan adanya sinergi antara pemerintah, PT Garam, dan pelaku usaha, Trenggono optimistis swasembada garam bisa segera terwujud.

“Kita ingin sektor garam nasional makin kuat, mandiri, dan berdaya saing,” pungkasnya. (Gal/PK)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini