POJOKKATA.COM, Ponorogo – Sugito (45), perantau asal Desa Munggung, Kecamatan Pulung, Ponorogo, naik pitam setelah diusir dari rumah mantan istrinya.
Pria yang sehari-hari berjualan nasi goreng di Surabaya ini nekat membacok mantan istrinya, Sutiyem (40), serta kakak iparnya, Nyomir (50), hingga mengalami luka serius.
Peristiwa berdarah itu terjadi di rumah Sutiyem di Desa Pupus, Kecamatan Ngebel, Ponorogo.
Saat itu, Sugito yang baru pulang dari Surabaya berniat membelikan baju lebaran untuk kedua anaknya.
Namun, niat tersebut ditolak oleh Sutiyem, yang juga baru pulang dari Manado setelah bekerja sebagai asisten rumah tangga. Tak hanya itu, Sugito juga diusir dari rumah, lantaran keduanya sudah resmi bercerai berdasarkan keputusan pengadilan.
“Pulang dari Manado ke Ponorogo sudah sekitar satu minggu, lalu suaminya datang. Keduanya sudah bercerai dari pengadilan, suratnya juga sudah keluar,” ujar Sumardi, kakak korban.
Tak terima diusir, emosi Sugito memuncak. Ia pun mengambil sabit yang ada di dapur dan langsung menyerang Sutiyem.
Nyomir yang mencoba melerai justru ikut menjadi sasaran. Akibat serangan membabi buta itu, keduanya mengalami luka serius di bagian kepala, leher, dan tangan.
Warga yang mendengar keributan segera berupaya menolong korban dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Sutiyem dan Nyomir langsung dilarikan ke RSUD dr. Harjono Ponorogo untuk mendapatkan perawatan intensif.
Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, membenarkan adanya kejadian ini.
“Pembacokan ini mengakibatkan dua korban mengalami luka serius di bagian kepala, punggung, dan tangan. Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku serta mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi,” jelasnya.
Polisi telah mengamankan Sugito dan mengusut kasus ini lebih lanjut. Pelaku dijerat dengan pasal penganiayaan berat yang bisa membuatnya mendekam lama di balik jeruji besi. (Gal/PK)
