POJOKKATA.COM, Jakarta – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengajak keluarga besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) untuk mengambil peran aktif dalam mewujudkan keadilan, pemerataan, dan kesinambungan ekonomi. Ajakan ini disampaikan saat dirinya hadir dalam acara Pengukuhan dan Orientasi Nasional PB IKA PMII di Jakarta, Minggu (13/7).
Menurut Nusron, semangat keadilan dan pemerataan ekonomi harus terus dihidupkan, termasuk dalam pengelolaan tanah melalui program Reforma Agraria. Ia menekankan pentingnya membagi kesempatan kepada kelompok masyarakat yang belum mendapatkan akses.
“Kalau sudah dapat, jangan dikasih lagi. Kalau sudah hidup, jangan dimatikan. Nah, ruang-ruang kosong inilah yang bisa diisi oleh sahabat-sahabat PMII, NU, Muhammadiyah, dan kelompok masyarakat lainnya,” ujar Nusron.
Ia menyebutkan, dari 55,9 juta hektare tanah yang sudah terpetakan dan bersertifikat, saat ini terdapat 1,4 juta hektare tanah telantar yang bisa dimanfaatkan sebagai Tanah Objek Reforma Agraria (TORA). Menurutnya, tanah-tanah ini bisa digunakan oleh siapapun, termasuk alumni PMII, untuk keperluan pendidikan hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Prinsipnya, kami terbuka. Kalau memang ada niat baik, ayo manfaatkan tanah ini. Sayang kalau hanya dibiarkan begitu saja,” tegasnya.
Namun, Nusron mengingatkan, pengajuan pemanfaatan tanah reforma ini tetap harus melalui prosedur yang sesuai, termasuk kolaborasi dengan kepala daerah. Sebab, kepala daerah sebagai Ketua Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) memiliki wewenang menentukan siapa yang layak menjadi penerima manfaat.
“Yang tahu kondisi di lapangan itu bupati atau wali kota. Mereka yang paling tahu siapa yang benar-benar butuh,” imbuh Nusron.
Lebih lanjut, ia menggarisbawahi pentingnya mematuhi aturan tata ruang. Pembangunan pondok pesantren, misalnya, hanya boleh dilakukan di lahan dengan zonasi permukiman atau industri. Jika berada di kawasan pertanian atau perkebunan, maka bentuk pemanfaatannya harus disesuaikan, seperti koperasi pondok pesantren.
Dalam acara tersebut, hadir pula Mustasyar PBNU KH Said Aqil Siradj, Ketua Umum PB IKA PMII Fathan Subchi, Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, serta para tokoh dan alumni PMII dari berbagai penjuru daerah.
Ajakan Nusron tersebut seakan menjadi sinyal kuat bahwa alumni PMII, dan masyarakat pada umumnya, memiliki peluang konkret untuk berkontribusi dalam membangun ekonomi yang lebih merata dan berkeadilan melalui pengelolaan tanah negara. (Gal/PK)