DPRD Magetan Apresiasi Dapur MBG Purwodadi, 6.770 Siswa di Barat Segera Dapat Makan Siang Sehat

0

POJOKKATA.COM, Magetan – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Pemerintah Pusat mulai dirasakan manfaatnya oleh ribuan siswa di Kabupaten Magetan. Senin (4/8), Dapur MBG Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Purwodadi, Kecamatan Barat, resmi beroperasi dan langsung menyalurkan makanan sehat ke sekolah-sekolah penerima manfaat.

Anggota DPRD Magetan, Rita Haryati, hadir dalam peresmian dapur tersebut. Ia menyampaikan apresiasi atas hadirnya program dari Presiden Prabowo Subianto yang dinilai membawa dampak langsung terhadap pemenuhan gizi anak-anak.

“Dengan adanya dua dapur di Kecamatan Barat, satu di Mblaran dan satu di Purwodadi, sebanyak 6.770 anak sekolah di wilayah ini insya Allah akan mendapat makan siang bergizi gratis dalam bulan ini,” ujar Rita.

Ia berharap, kehadiran program ini bisa membiasakan anak-anak mengonsumsi makanan sehat dan mengurangi ketergantungan terhadap makanan cepat saji. “Karena dasar dari MBG itu adalah kandungan gizi, bukan rasa. Menu harian disiapkan oleh ahli gizi dan selalu berganti setiap hari agar kebutuhan nutrisi seimbang bisa tercapai,” tambahnya.

Sementara itu, mitra pengelola SPPG Purwodadi, Raden Septian Bagus Winata, menyebut dapur MBG mulai melakukan penyaluran perdana pada hari yang sama ke beberapa sekolah.

“Untuk tahap awal ini, kita distribusikan sekitar 1.500 porsi ke beberapa sekolah dari total 45 sekolah yang berada di bawah naungan SPPG Purwodadi. Ini mencakup jenjang PAUD hingga SMP,” ungkap Bagus.

Penyaluran secara bertahap dilakukan untuk memastikan kesiapan dan kelancaran proses, mulai dari persiapan dapur hingga distribusi. Dalam waktu dekat, target distribusi akan meningkat hingga 4.000 porsi per hari, yang mencakup siswa, ibu hamil, menyusui, hingga balita.

Total 45 sekolah tersebut tersebar di 10 desa wilayah Kecamatan Barat dan tiga desa dari Kecamatan Karangrejo, yakni Kauman, Patihan, dan Maron.

Dapur MBG SPPG Purwodadi sendiri telah memenuhi standar operasional dari Badan Gizi Nasional (BGN), mulai dari gudang bahan basah dan kering, ruang pengolahan, hingga ruang tamu untuk menerima tamu dari pemerintah pusat maupun daerah. Total ada 50 karyawan yang bekerja, sebagian besar merupakan warga sekitar.

“Kami memang memprioritaskan perekrutan dari warga sekitar agar program ini tidak hanya menyehatkan anak-anak, tapi juga memberdayakan ekonomi masyarakat,” kata Bagus.

Tak hanya dari sisi tenaga kerja, keberadaan dapur MBG juga membawa dampak positif ke pelaku UMKM dan pedagang lokal. Kebutuhan bahan baku dipenuhi dari pedagang sekitar, sehingga roda ekonomi ikut bergerak.

Hingga saat ini, sudah ada sembilan dapur MBG SPPG yang tersebar di Kecamatan Lembeyan, Parang, Sidorejo, Sukomoro, Barat, Bendo, dan Karangrejo. Program ini ditargetkan menyasar seluruh anak sekolah dari jenjang SD hingga SMA sederajat, serta kelompok rentan seperti ibu hamil dan balita. (Gal/PK)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini