POJOKKATA.COM, Magetan – Lebih dari sebulan pasca kebakaran yang melahap rumahnya, Mbah Paniyem, warga Desa Ngunut RT 6/RW 2, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, masih hidup di bawah atap darurat.
Kebakaran akibat korsleting listrik pada 12 Juli 2025 itu membuat rumah sederhana miliknya tinggal puing.
Hingga kini, belum ada bantuan berarti dari pemerintah daerah.
Kondisi ekonomi Mbah Paniyem yang berada di bawah garis kemiskinan memaksanya tetap bertahan di rumah bekas kebakaran. Sebagian atap genteng sudah tak berfungsi, hanya ditutup terpal seadanya. Saat hujan turun, air tetap merembes masuk, membuatnya tak bisa beristirahat dengan nyaman.
Kondisi memprihatinkan ini mendapat perhatian dari Lembaga Perlindungan Konsumen Satya Dharma Wilaga. Direktur LPK Satya Dharma Wilaga, Gunadi S.H, bersama wakilnya, Joko Siswanto S.H, mempertanyakan keseriusan pemerintah daerah dalam memberikan bantuan.
“Kejadian ini sudah lebih dari satu bulan. Sampai sekarang belum ada realisasi bantuan dari dinas terkait, padahal kondisi Mbah Paniyem benar-benar sangat membutuhkan,” tegas Gunadi, Minggu (24/8/2025).
“Kadang kalau hujan deras, air bocor dari segala arah. Beliau sering menangis sendiri di malam hari karena tidak kuat dengan kondisi ini,” ungkapnya.
Pihaknya mendesak Pemkab Magetan, khususnya Dinas Sosial, untuk segera turun tangan.
“Bantuan renovasi rumah sangat mendesak. Jangan sampai warga miskin korban kebakaran seperti Mbah Paniyem dibiarkan tinggal di rumah tak layak huni lebih lama lagi,” tambahnya.
Masyarakat sekitar pun berharap pemerintah segera memberikan solusi agar Mbah Paniyem bisa kembali memiliki rumah layak dan hidup lebih tenang di hari tuanya. (Gal/PK)