Jajaran Pimpinan DPRD Magetan Turun Langsung Temui Massa Aksi Demo

0

POJOKKATA.COM, Magetan – Suasana sore di depan Gedung DPRD Kabupaten Magetan, Senin (1/9/2025), mendadak ramai. Sekitar seratus mahasiswa yang tergabung dalam BEM STAIM Magetan dan PC PMII Magetan menggelar aksi damai bertajuk Rakyat Magetan Bersuara. Massa mulai berkumpul pukul 14.45 WIB dengan titik kumpul di depan DPRD dan Polres Magetan, lalu membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 17.00 WIB.

Dalam aksinya, mahasiswa menyuarakan isu daerah hingga nasional. Mereka menyoroti perlindungan demokrasi, keadilan ekonomi, hingga pengawasan aparat. Tak ketinggalan, kritik juga diarahkan pada 100 hari kerja Bupati Magetan yang dinilai belum sesuai harapan, terutama terkait pengadaan kendaraan dinas.

Aksi mahasiswa ini langsung ditemui jajaran pimpinan DPRD Magetan. Ketua DPRD Suratno hadir bersama para wakil ketua Puthut Pujiono dan Pangayoman. Turut mendampingi, Wakil Bupati Magetan Suyatni Priasmoro, Pj Sekda Muhtar Wahid, Kapolres AKBP Raden Erik Bangun Prakasa, Dandim 0804 Letkol Inf Hasan Dasuki, serta sejumlah anggota DPRD dan jajaran Forkopimda.

“Kami memahami keresahan yang disampaikan rekan-rekan mahasiswa. Aspirasi ini kami terima dan akan kami teruskan sesuai mekanisme, mulai ke tingkat provinsi hingga DPR RI,” ujar Suratno di hadapan massa. Ia juga mengajak mahasiswa menjaga kondusivitas penyampaian pendapat. “Mari kita jaga penyampaian aspirasi dengan damai agar tidak menimbulkan gesekan.”

Sebagai wujud empati, Suratno mengajak seluruh peserta aksi berdoa bersama untuk korban jiwa dalam demonstrasi yang terjadi di beberapa daerah.

Aksi ditutup dengan penyerahan dan penandatanganan berkas tuntutan oleh perwakilan mahasiswa kepada Ketua DPRD. Suratno menegaskan, dokumen itu akan segera ditindaklanjuti ke DPR RI, baik melalui jalur resmi maupun saat anggota dewan turun ke daerah pemilihan.

Usai dari DPRD, massa melanjutkan aksi ke depan Polres Magetan. Kapolres AKBP Raden Erik menegaskan komitmennya menjaga keamanan, menolak tindakan represif, dan menindak aparat yang terbukti melanggar aturan.

Rangkaian aksi berlangsung kondusif hingga selesai. Ribuan personel gabungan dari Polres, Kodim, Satpol PP, Dishub, hingga Pam Swakarsa dari perguruan silat dan Banser ikut diterjunkan menjaga keamanan.

Aksi damai ini menjadi ruang dialog terbuka antara mahasiswa, rakyat, dan pemerintah daerah. Kritik yang disampaikan mahasiswa juga disebut sebagai momentum penting bagi DPRD untuk melakukan evaluasi terhadap kebijakan pemerintah. (Gal/PK)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini