POJOKKATA.COM, Magetan – Kesal karena jalan rusak tak kunjung diperbaiki, warga Desa Durenan, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, menanam puluhan pohon pisang di tengah jalan yang mengarah ke makam leluhur Eyang Ronggo Galih di lereng Gunung Lawu, Minggu (5/10/2025).
Aksi spontan itu sebagai bentuk protes atas kondisi jalan yang sudah rusak lebih dari satu tahun tanpa perhatian dari pemerintah.
Jalan yang merupakan akses utama warga sekaligus jalur penghubung antara Kecamatan Sidorejo dan Desa Nitikan, Kecamatan Plaosan, kondisinya memprihatinkan. Banyak lubang menganga di sepanjang ruas jalan, membuat pengendara harus ekstra hati-hati.
Tak jarang, warga dan pelajar yang melintas terjatuh karena terperosok.
“Karena dari dulu tidak ada perbaikan, akhirnya kami perbaiki sendiri pakai semen dari iuran RT. Setiap tiga bulan sekali kami tambal seadanya,” ujar Nur Adnan, salah satu warga yang ikut menanam pohon pisang.
Menurutnya, aksi penanaman pohon pisang ini bukan semata bentuk keisengan warga, melainkan tanda agar pemerintah segera turun tangan.
“Ini biar diperhatikan. Rusaknya sudah lama, sementara jalan ini ramai setiap hari. Anak sekolah, orang kerja, kendaraan besar juga lewat sini,” imbuhnya.
Hal senada disampaikan Kusno, pengguna jalan asal Sidorejo. Ia menuturkan bahwa kerusakan jalan sudah terjadi lebih dari satu tahun dan belum ada perbaikan sama sekali.
“Kalau lewat sini harus hati-hati banget. Banyak yang jatuh, apalagi malam hari,” ujarnya.
Warga mengaku selama ini perbaikan jalan dilakukan secara swadaya, meskipun wilayah tersebut masuk kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Magetan. Namun, keterbatasan dana membuat tambalan seadanya tak bertahan lama.
Aksi tanam pohon pisang di tengah jalan pun menarik perhatian pengguna jalan lain. Selain menjadi simbol protes, warga berharap langkah ini mampu mengetuk hati pemerintah agar segera memperbaiki akses menuju makam leluhur yang juga menjadi salah satu titik tujuan ziarah di kawasan lereng Lawu tersebut.
“Kalau sudah ditanami pohon pisang begini, harapannya cepat diperhatikan. Jangan tunggu ada korban dulu,” ujar salah satu warga. (Gal/PK)