Cegah Jalan Rusak, Dishub Ponorogo Batasi Truk ODOL Lewati Jalur Wisata

0

POJOKKATA.COM, Ponorogo – Pemerintah Kabupaten Ponorogo terus memperketat pengawasan terhadap truk over dimension dan over loading (ODOL) yang melintas di jalur wisata.

Dinas Perhubungan (Dishub) setempat berencana memasang dua portal pembatas tonase kendaraan di ruas menuju Telaga Ngebel dan Monumen Reog, Kecamatan Sampung.

Kepala Dishub Ponorogo Wahyudi mengatakan, langkah ini diambil untuk membatasi pergerakan truk bermuatan berat yang kerap melintas di jalur wisata dan mengganggu kenyamanan serta keamanan pengguna jalan lain.

“Untuk titik pastinya masih akan kami rapatkan dengan tim. Tapi yang jelas, dua portal itu akan dipasang di jalur menuju Ngebel dan Sampung,” ujar Wahyudi, Senin (6/10).

Ia menyebut, rencana tersebut merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Gugus Tugas Tambang dan Kendaraan yang dibentuk pemkab menyusul maraknya aktivitas truk ODOL pengangkut hasil tambang galian di sejumlah wilayah.

Menurut Wahyudi, pemasangan portal sudah mendapat restu dari Bupati Sugiri Sancoko. “Koordinasi lanjutan dengan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) akan menentukan lebar dan tinggi portal. Targetnya pekan depan sudah terpasang,” terangnya.

Lebih lanjut, Wahyudi menjelaskan bahwa tinggi portal pembatas tonase kendaraan nanti akan disesuaikan dengan kondisi jalan. “Kemungkinan lebih tinggi dari portal di Jalan HOS Tjokroaminoto yang tingginya 3,5 meter. Kami sedang mengkaji aturan teknisnya,” tambahnya.

Sebelumnya, pembatasan gerak truk tambang sudah dilakukan di jalur Jenangan–Ngebel. Menyusul protes warga, pemkab menetapkan larangan truk beroperasi pada pukul 06.00–07.00. Selain itu, truk dengan muatan berlebih juga terancam sanksi denda.

Pantauan di lapangan, truk pengangkut material tambang masih kerap melintas di jalur Sampung–Ngambakan yang melewati kawasan Monumen Reog Ponorogo. Aktivitas itu dikhawatirkan merusak infrastruktur jalan sekaligus mengganggu potensi wisata daerah.

“Pemasangan portal ini bukan hanya soal pembatasan, tapi juga bagian dari upaya menjaga keselamatan dan mendukung sektor pariwisata Ponorogo,” pungkas Wahyudi. (Gal/PK)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini