Kota Reog Kian Kreatif, Ponorogo Intimate Bakal Jadi Agenda Rutin Tiap Pekan

0

POJOKKATA.COM, Ponorogo – Warga Bumi Reog bakal punya agenda rutin baru tiap malam Minggu. Mulai Sabtu (8/11/2025), Jalan Urip Sumoharjo bakal disulap jadi ruang ekspresi kreatif lewat gelaran Ponorogo Intimate.

Acara ini akan berlangsung sepanjang jalur Perempatan Tambakbayan hingga Perempatan Pasar Legi, menghadirkan kolaborasi antara seniman, pegiat budaya, dan pelaku ekonomi kreatif dengan masyarakat.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menegaskan, Ponorogo Intimate merupakan ajang pembuktian bahwa Ponorogo layak menyandang predikat kota kreatif dunia dalam jejaring UNESCO Creative Cities Network (UCCN).

“Kami ingin mengulang kesuksesan Malam Pancasila pada 1 Juni lalu yang mampu menyulap Jalan Urip Sumoharjo menjadi panggung pertunjukan jalanan. Sekarang, lewat Ponorogo Intimate, kami buktikan kelas Ponorogo sebagai kota kreatif dunia,” tegas Kang Giri –sapaan akrabnya– Kamis (6/11/2025).

Ia menambahkan, kegiatan ini akan menjadi wadah pertemuan berbagai elemen kreatif lintas bidang.

“Seni, budaya, kuliner, olahraga—semua komplet hadir setiap Sabtu malam Minggu,” ujarnya.

Tak tanggung-tanggung, deretan musisi ternama dijadwalkan bakal ikut meramaikan panggung Ponorogo Intimate. Di antaranya Piyu Padi, Toto Tewel, Yani Andromeda, hingga Dalang Poer. Kang Giri berharap, kegiatan ini bisa terselenggara rutin tiap pekan dengan melibatkan komunitas dan seniman lintas daerah.

“Setiap malam Minggu akan ada bintang tamu yang tampil secara ikhlas demi peradaban yang lebih baik,” tuturnya sambil mengundang masyarakat dari kabupaten tetangga untuk ikut menikmati suasana malam kreatif di Ponorogo.

Sementara itu, Veri Setiawan selaku Focal Point UCCN Ponorogo menjelaskan bahwa Ponorogo Intimate merupakan langkah awal strategi branding kota kreatif dunia. Meski Ponorogo tergabung dalam kategori crafts and folk art (kerajinan dan seni rakyat), peluang kolaborasi lintas bidang tetap terbuka lebar.

“Kami membuka ruang lintas kategori seperti musik, film, seni media, dan sastra. Intinya, Ponorogo bukan hanya tentang reog,” jelas Veri.

Menurutnya, kegiatan ini dirancang sebagai ruang interaksi antara pelaku seni dan masyarakat agar kreativitas tak berhenti di satu titik.

“Kita ingin menghidupkan Jalan Urip Sumoharjo sebagai etalase kreativitas—dari seni tari, rupa, musik, hingga kuliner lokal. Tujuannya agar Ponorogo dikenal sebagai kota yang dinamis, bukan sekadar ikon reog,” tambahnya.

Selain memperkuat promosi budaya, Ponorogo Intimate juga menjadi bagian dari ekosistem kreatif tahunan. Sebelumnya, Pemkab Ponorogo telah sukses menggelar Ponorogo Creative Festival (PCF) yang mempertemukan perajin, seniman, dan pelaku UMKM dalam satu wadah besar.

“Jejaring kota kreatif ini berbasis kolaborasi. Pemerintah, komunitas, akademisi, pelaku ekonomi kreatif, hingga media harus berjalan beriringan agar Ponorogo menjadi kota yang hidup dan berdaya,” pungkas Veri. (Gal/PK)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini