POJOKKATA.COM, PONOROGO – Gerak tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Ponorogo belum berhenti. Setelah menggeledah kantor Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora), Rabu (12/11), penyidik lembaga antirasuah itu berlanjut ke sebuah rumah mewah di Kelurahan Cokromenggalan, Kecamatan Ponorogo.
Rumah tersebut diketahui milik Indah Bekti Pertiwi, sosok yang disebut KPK sebagai teman dekat Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo, Yunus Mahatma, yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi.
Sekitar pukul 16.25 WIB, iring-iringan mobil penyidik KPK tiba di rumah megah dua lantai di Jalan Batoro Katong, kawasan elite kota Reog. Bangunan bercorak Bali dengan gerbang kayu besar, ornamen batu alam, dan relief klasik di dinding itu langsung disisir petugas. Pagar tinggi dan taman rimbun menambah kesan eksklusif hunian yang mencuri perhatian warga sekitar tersebut.
Tak lama berselang, Indah Bekti Pertiwi tiba di rumahnya. Ia terlihat mengenakan kaus putih dan celana jins, datang bersama anaknya.
Begitu Indah masuk, gerbang rumah langsung ditutup rapat oleh aparat kepolisian bersenjata lengkap yang berjaga di lokasi. Aktivitas di dalam rumah kemudian tertutup dari pantauan publik.
Menurut catatan KPK, Indah Bekti Pertiwi (IBP) termasuk dalam 13 orang yang diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) terkait dugaan suap dan gratifikasi yang menyeret Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
Ia disebut berperan sebagai pihak yang mencarikan dana Rp500 juta melalui koordinasi dengan pegawai Bank Jatim, Endrika (ED).
“Dari situ, tim KPK kemudian melakukan kegiatan tangkap tangan,” kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu saat jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Minggu (9/11) dini hari.
Dengan perannya tersebut, Indah diduga menjadi salah satu saksi kunci dalam kasus yang menyeret sejumlah pejabat penting di Ponorogo.
Sosok Indah Bekti Pertiwi
Nama Indah memang tak asing di Ponorogo. Di media sosial, ia dikenal sebagai selebgram lokal yang aktif membagikan kegiatan kesehariannya. Salah satu unggahan yang paling dikenal adalah kedekatannya dengan Katini, seorang ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) yang tinggal di kawasan kota Reog.
Sebelum terseret kasus ini, Indah dikenal sebagai pengusaha muda di bidang peternakan dengan brand Omah Lembu, yang juga sempat membuka warung bakso dengan nama sama di Jalan Suromenggolo. Namun, usaha kuliner itu hanya bertahan beberapa bulan.
Popularitas Indah makin mencuat ketika namanya masuk dalam bursa calon wakil bupati (cawabup) Ponorogo pada Pilkada 2024. Ia bahkan sempat digadang sebagai pesaing kuat Lisdyarita, yang kini menjabat sebagai wakil bupati. Di media sosial, poster dan video kampanye Indah masih bisa ditemukan dengan slogan khas Pilkada.
Dukungan terhadap Indah saat itu tak lepas dari nama besar sang ayah, H. Tobron, salah satu tokoh budaya Reog Ponorogo. Namun, keberuntungan belum berpihak.
Kontestasi politik akhirnya dimenangkan oleh pasangan petahana Sugiri Sancoko–Lisdyarita, yang kini tengah terseret kasus korupsi berjamaah tersebut. (*)



