POJOKKATA.COM, Jakarta – Wabah hama wereng yang menyerang lahan pertanian di Ponorogo menjadi perhatian nasional. Serangan serangga kecil berwarna cokelat itu bukan hanya mengancam panen, tapi juga menggoyang ekonomi petani. Kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Data dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Peternakan (Dispertahankan) Kabupaten Ponorogo menyebutkan, sejak 1 hingga 12 Juni 2025, hama wereng sudah menyerang 10,3 hektare sawah di 5 kecamatan dan 8 desa. Kepala Dispertahankan Suprianto menyebut, serangan terjadi pada tanaman padi berusia 15–30 hari, dengan tingkat kerusakan ringan hingga sedang.
Namun, angka di lapangan menunjukkan kondisi lebih parah. Sedikitnya 94 hektare lahan pertanian di 9 kecamatan dan lebih dari 30 desa terdampak hama wereng dengan tingkat kerusakan sedang hingga berat. Petani pun dibuat kelimpungan.
Melihat kondisi tersebut, Riyono, anggota DPR RI Fraksi PKS dari Dapil Ponorogo yang juga dikenal dengan julukan RiyonoCaping, langsung bergerak cepat. Ia menyoroti anomali cuaca dan musim tanam yang tak menentu sebagai pemicu wabah ini.
“Gagal panen sudah di depan mata. Ini kondisi memprihatinkan bagi petani,” ujar Riyono.
Tidak tinggal diam, Riyono menghubungi langsung Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian dan mengirim surat resmi ke Menteri Pertanian. Surat dengan nomor 15.b/A475/VII/2025 yang dikirim pada 15 Juli 2025 itu berisi permintaan penanganan cepat terhadap wabah wereng yang melanda Ponorogo.
“Surat saya sebagai anggota Komisi IV langsung direspons. Bahkan, sebelum surat dikirim, saya sudah komunikasi langsung dengan Dirjen Tanaman Pangan agar ada percepatan,” ungkapnya.
Hasilnya, tak butuh waktu lama. Per 16 Juli 2025, bantuan pestisida dari Kementerian Pertanian mulai disalurkan ke Ponorogo. Sebanyak 2.500 liter pestisida dikirim untuk mendukung penanganan hama wereng di wilayah terdampak.
“Bantuan ini kami dorong agar petani dan Pemda Ponorogo bisa lebih cepat menangani serangan hama. Jangan sampai wabah ini menyebar makin luas,” tegas Riyono.
Ia berharap kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, penyuluh, dan petani bisa memutus rantai penyebaran wereng sebelum kerusakan meluas dan panen benar-benar gagal.
“Ini buat petani Ponorogo, agar sawah mereka segera bebas dari hama wereng,” pungkasnya. (Gal/PK)