POJOKKATA.COM, Magetan – Sejumlah petani kentang di Desa Pacalan, Kecamatan Plaosan, Magetan, sedang menghadapi persoalan serius dalam proses panen. Kentang yang sudah memasuki usia panen tak kunjung bisa diangkat lantaran para petani terikat kontrak dengan PT Indofood Sukses Makmur.
Situasi ini membuat Wakil Bupati Magetan, Kang Suyat, turun langsung menjadi mediator. Ia menegaskan bahwa problem tersebut muncul akibat kapasitas pabrik Indofood yang sedang overload. “Saat ini panen kentang secara nasional melimpah, sehingga pabrik kewalahan mengolah hasil panen,” terang Kang Suyat.
Menurut data pabrik, biasanya hasil panen kentang mencapai 7,5 kilogram dari setiap 1 kilogram bibit. Namun tahun ini terjadi lonjakan produksi hingga 20 kilogram per 1 kilogram bibit.
Di sejumlah daerah lain, solusi yang ditempuh adalah memanen tepat waktu lalu menyimpan kentang di mesin pendingin. Namun, langkah itu sulit diterapkan di Magetan. “Kondisi tanah di sini terlalu banyak mengandung pupuk maupun pestisida, sehingga penyimpanan dalam cold storage tidak bisa maksimal,” jelas Kang Suyat.
Setelah proses mediasi, disepakati bahwa panen akan mulai dilakukan minggu ini hingga minggu depan. Keputusan ini diharapkan bisa meredakan keresahan petani. “Petani khawatir kualitas kentang menurun bila tidak segera dipanen,” imbuh Kang Suyat.
Ia menambahkan, kasus ini menjadi pelajaran penting bagi pemerintah daerah agar lebih aktif merespons keluhan masyarakat. “Kami harus cepat tanggap, karena sektor pertanian sangat vital bagi kehidupan warga Magetan,” pungkasnya. (Gal/PK)