POJOKKATA.COM, Magetan – Bulan suci ramadan di “Kampung Madinah” Desa Temboro, Magetan, menghadirkan pemandangan khas Timur Tengah. Santri laki-laki berbaju gamis dan santri perempuan bercadar tumpah ruah di jalan Madinah,menciptakan atmosfer yang mirip dengan Madinah Arab.
Di Komplek Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, para pengunjung dapat menikmati berbagai takjil dengan suasana yang mendekati pengalaman di Timur Tengah. Pedagang dan pembeli, semuanya mengenakan pakaian senada, menciptakan harmoni dalam keberagaman.
Fathahul, warga Ngawi, mengungkapkan kagumnya terhadap kemiripan dengan Timur Tengah.
“Sama seperti di Madinah Arab pastinya ya, padahal di Indonesia. Semua pakai baju gamis dan perempuannya bercadar,” ucapnya.
Ainun, seorang santri baru di Ponpes Al-Fatah Temboro, menyambut dengan senang hati harga takjil yang terjangkau.
“Harga makanan dan minuman di pasar takjil Madinah cukup terjangkau, mulai dari Rp2 ribu hingga Rp20 ribu. Saya beli burger ini buat berbuka, terus lumayan dari pada di Jakarta,” kata Ainun.
Setelah adzan Magrib, kawasan menjadi sepi, menandai waktu para pedagang menutup lapak untuk menunaikan ibadah di Masjid setempat.
Suasana di “Kampung Madinah” Magetan memberikan pengalaman ngabuburit yang penuh berkah dan keberagaman.