POJOKKATA.COM, Magetan – Sejumlah Alat Peraga Kampanye (APK) di Kabupaten Magetan dan sekitarnya dilaporkan mengalami kerusakan yang cukup signifikan. Kejadian ini disebabkan oleh faktor cuaca dan, sayangnya, ada pula tindakan merusak yang disinyalir dilakukan oleh orang-orang yang tidak setuju dengan pilihan atau dukungan terhadap calon legislatif dan presiden 2024.
Merespons kejadian tersebut, Diana Amaliyah Verawatiningsih, mengutuk tindakan ini dengan tegas. Diana Sasa, panggilan akrabnya menjelaskan bahwa sekitar 100 baliho dan banner kampanye telah dipasang pada peringatan HUT PDI Perjuangan dan kampanye legislatif 2024 di Magetan.
“Tepat pada 10 Januari kami telah melakukan pemasangan Banner HUT PDI Perjuangan dan juga baliho Kampanye Legislatif 2024 untuk saya pribadi, sekitar 100 baliho disebar ke desa binaan, yang ada di Magetan,” jelas Diana Sasa.
Namun, minggu ini, pihaknya menerima laporan mengenai perusakan dan perobohan APK di beberapa titik, termasuk Sidokerto, Sidorejo, Karangrejo, dan Tulung Kawedanan.
“Telah kami pastikan itu bukan rusak karena alam, melainkan dirusak dengan sengaja karena terdapat pola goresan teratur pada bekas kerusakannya, saya pribadi mengecam dengan tegas tindakan vandalisme terhadap APK seperti merusak banner dan mengambil bendera.”
Diana Sasa mengecam keras tindakan vandalisme terhadap APK, menyatakan bahwa hal ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga merusak tatanan demokrasi dan kebebasan berkreasi.
“Tindakan ini tidak hanya melanggar hukum tetapi juga merusak tatanan demokrasi dan kebebasan berkreasi, kami mendukung penegakan hukum yang adil terhadap pelaku vandalisme semacam ini dan mengajak semua pihak untuk menjunjung tinggi etika dalam berdemokrasi, serta menyelesaikan perbedaan pendapat dengan cara yang damai dan bertanggung jawab,” tegas Diana Sasa.
Dalam pernyataannya, Diana Sasa menekankan bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam pemilu dan merupakan bagian dari dinamika berdemokrasi.
“Tidak suka itu boleh tapi jangan sampai melukai, mari kita berdemokrasi dengan baik dan dewasa dengan tetap menghargai perbedaan pilihan.”
Meskipun memiliki bukti jelas tentang kerusakan APK miliknya, Diana Sasa menyatakan tidak memiliki bukti konkret tentang siapa pelaku perusakan tersebut.
“Punya saya pribadi itu ada 5 yang dirusak, kalau milik calon presiden pak Ganjar itu sangat banyak sekali, bahkan milik caleg DPR RI juga banyak yang dirusak, sebagian memang rusak akan cuaca tetapi sebagian itu memang jelas dirusak,” ucap Diana Sasa.
Diana Sasa berharap kepada masyarakat agar menghargai perbedaan pilihan menjelang pemilu 2024. Dengan menegaskan bahwa tidak suka terhadap suatu pilihan politik itu sah, Diana Sasa mengajak untuk berdemokrasi dengan baik dan dewasa sambil tetap menghargai perbedaan pendapat.
“Tidak suka itu boleh tapi jangan sampai melukai, mari kita berdemokrasi dengan baik dan dewasa dengan tetap menghargai perbedaan pilihan.” tutup Diana Sasa.
Meskipun ia mengalami kerugian pribadi dengan rusaknya beberapa baliho kampanye, Diana Sasa berharap bahwa melaporkan kejadian ini kepada Bawaslu dapat mendorong tindakan pengamanan dan pendidikan, meskipun dia menyadari bahwa hasilnya mungkin tidak selalu memuaskan.
Gak usah cengeng, itu pemasangan yg asal2an dipaku di pohon2 memang bukan vandalisme thd pohon ya ? Kalau dibalas ada yg merusaknya, ya udah itu hukum keseimbangan lah.