POJOKKATA.COM, Magetan – Program Anting Emas, yang dimulai pada Januari 2024, membuktikan diri sebagai langkah positif dalam mengatasi stunting di Kabupaten Magetan. Perwakilan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Magetan, Dwi Tutut Yanuarti, mengungkapkan perkembangan menggembirakan dalam evaluasi yang dilakukan pada Senin (19/02/2024).
Dari 65 balita yang dievaluasi, empat di antaranya mengalami peningkatan berarti menuju kondisi normal. Lebih menarik lagi, sekitar 15% dari anak-anak tersebut menunjukkan perbaikan kondisi Z Score, sebuah indikator penting dalam menilai status gizi pada balita stunting.
Namun, evaluasi tersebut hanya mencakup 64 dari total 81 balita yang menjadi sasaran program. Dwi Tutut menjelaskan bahwa implementasi program tidak dilakukan serentak, sehingga pemantauan belum dapat dilakukan pada semua anak asuh.
“Pemantauan masih terkendala karena beberapa orang tua asuh memberikan bantuan bahan makanan dengan waktu yang berbeda. Mudah-mudahan, di bulan kedua, progresnya semakin memuaskan,” ungkapnya.
Jumlah sasaran program ini terus meningkat, dari awal 81 anak asuh menjadi 96 anak. Sementara itu, jumlah orang tua asuh yang terlibat juga bertambah dari 71 menjadi 81 orang. Program ini tidak hanya melibatkan stakeholder Pemkab Magetan dan CSR setempat, tetapi juga didukung oleh Pj. Bupati Hergunadi, yang turut menjadi orang tua asuh bagi 13 balita stunting di 13 kecamatan.
“Beliau yang menjadi orang tua asuh, kita buatkan SK (Surat Keputusan). Ternyata ada tambahan. Ada juga yang awalnya jatah 1 anak lalu minta 2. Begitu juga yang tidak mau diumumkan (anonim),” papar Dwi Tutut.
Pentingnya pendampingan keluarga dalam program ini terlihat dari komitmen orang tua asuh dan tim pendamping untuk terus memantau pertumbuhan, status gizi, dan kondisi kesehatan balita stunting secara rutin. Selain itu, pemberian manfaat seperti bahan makanan hewani, non-hewani, makanan olahan, dan vitamin akan terus disalurkan, membuktikan bahwa Program Anting Emas bukan sekadar program, melainkan investasi nyata untuk menciptakan generasi Magetan yang berkualitas.