POJOKKATA.COM, Magetan – Dalam momentum bulan suci Ramadhan tahun ini, Operasi Keselamatan Semeru 2024 yang digelar serentak oleh Polri di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menghadirkan nuansa berbeda yang dipenuhi dengan semangat Ramadan.
Berlangsung dari tanggal 4 hingga 17 Maret 2024, operasi ini tidak sekadar menitikberatkan pada penindakan pelanggaran lalu lintas, tetapi juga menyajikan kegiatan sosial dan edukasi yang kental dengan semangat Ramadan. Wakil Kepala Polres Magetan, Kompol Ari Taufan, bersama pengurus Bhayangkari cabang dan anggota Satlantas Polres Magetan, turun langsung ke jalan untuk membagikan takjil kepada pengendara.
Kegiatan bagi-bagi takjil ini bukan hanya sekadar menyediakan santapan berbuka puasa bagi pengendara yang sedang dalam perjalanan, tetapi juga menjadi sarana untuk menyampaikan pesan penting tentang keselamatan berlalu lintas.
“Kami berbagi takjil sambil menyampaikan pesan kepada para pengendara tentang ketertiban lalu lintas beserta resikonya jika nekat melanggar,” ujar Kompol Ari Taufan.
Selain itu, Satlantas Polres Magetan juga aktif melakukan edukasi dan sosialisasi tentang tata tertib berlalu lintas kepada masyarakat.
“Pada momen bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, kami ingin lebih menekankan edukasi dalam upaya kami untuk membentuk kesadaran masyarakat dalam hal tertib berlalu lintas,” jelas Waka Polres.
Dengan menggabungkan kegiatan sosial dan edukasi, Satlantas Polres Magetan berharap dapat memberikan dampak positif, di mana budaya tertib berlalu lintas dapat tertanam di setiap pribadi masyarakat. “Kami harapkan tidak hanya selama bulan Ramadhan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, budaya tertib berlalu lintas masih tertanam di setiap pribadi kita semua,” pungkasnya.
Operasi Keselamatan Semeru 2024 di Kabupaten Magetan tidak hanya menjaga keselamatan di jalan raya, tetapi juga memperkuat keterlibatan dan kesadaran masyarakat dalam membangun budaya keselamatan berlalu lintas yang berkelanjutan. Dengan semangat Ramadan sebagai pendorongnya, operasi ini menjadi contoh nyata bagaimana kegiatan penegakan hukum dapat diselaraskan dengan nilai-nilai sosial dan keagamaan, menciptakan dampak yang positif bagi masyarakat secara luas.