POJOKKATA.COM, Magetan – Kondisi jalan rusak di Dusun Gilis, Desa Nguntoronadi, Magetan yang viral dengan sebutan “Jalan 1.000 Lubang” memicu aksi protes warga. Warga setempat memasang banner besar bertuliskan “Anda Memasuki Kawasan Wisata Jalan 1.000 Lubang” sebagai bentuk sindiran terhadap pemerintah desa yang dinilai lamban menangani kerusakan jalan sepanjang tiga kilometer tersebut.
Aksi ini menarik perhatian publik media sosial dan media massa, hingga akhirnya menarik intervensi dari pihak berwenang.
Pada Jumat (22/06/2024), warga Dusun Gilis dikunjungi oleh pihak Kepolisian setempat. Menurut informasi yang diperoleh melalui pesan suara WhatsApp, polisi mengadakan pertemuan dengan warga untuk membahas situasi dan memastikan kondisi tetap kondusif menjelang mediasi yang direncanakan.
“Semalam itu warga di Desa sana didatangi oleh pihak Kepolisian, yang menanyakan perihal apa saja yang ada di Dusun Gilis, Desa Nguntoronadi Magetan, mungkin juga mendapatkan tekanan biar kondusif untuk difasilitasi mediasi, dan nanti pada Sabtu (22/06/2024) malam perwakilan masyarakat RT akan dikumpulkan oleh Kepala Desa,” jelas pesan suara tersebut.
Warga Dusun Gilis berharap agar pembangunan dan pembenahan jalan berlubang dapat dilaksanakan tahun 2024 ini, setidaknya beberapa ratus meter dari total panjang tiga kilometer jalan yang rusak.
“Masyarakat itu berharap ada pekerjaan ditahun 2024, karena panjangnya hampir 3 KM maka masyarakat menginginkan adanya pembenahan jalan berlubang itu beberapa ratus meter,” ujar seorang warga.
Menanggapi aksi warga, Kepala Desa Nguntoronadi, Basuki Rahmad, menyatakan bahwa perbaikan jalan sebenarnya sudah direncanakan, namun tertunda karena proses anggaran yang belum turun. Dalam pertemuan yang direncanakan pada Sabtu malam, Basuki berjanji akan memberikan pemahaman kepada perwakilan masyarakat dan RT.
“Iya mas, Insya Allah nanti malam kita akan undang perwakilan masyarakat beserta RT juga untuk memberikan pemahaman, sebelumnya terkait hal tersebut yaitu rusaknya jalan sudah kita rencanakan untuk perbaikan, mungkin karena menunggu anggaran turun dan sebagainya, dan hari ini materialnya sebagian sudah dikirim juga,” ucap Basuki Rahmad saat ditemui di kediamannya.
Basuki juga meminta maaf kepada masyarakat Dusun Gilis atas keterlambatan perbaikan jalan dan berharap mediasi dapat menghasilkan solusi yang kondusif bagi semua pihak.
“Saya atas nama pribadi sebagai Kepala Desa Nguntoronadi Magetan meminta maaf kepada masyarakat, mungkin nanti dengan adanya duduk bersama perwakilan masyarakat ini bisa menjadi jalan menuju kekondusifitas yang baik antara Pemerintah Desa dengan Masyarakat, semoga dengan adanya upaya kami sebagai perangkat ini bisa menjadi maklum, dan secepatnya jalan yang rusak itu akan kita perbaiki, mudah-mudahan akhir Bulan Agustus ini sudah bisa selesai.”
Pertemuan ini diharapkan dapat menjembatani komunikasi antara warga dan pemerintah desa, serta mempercepat proses perbaikan jalan demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat Dusun Gilis.