Pagar Dipasang di Tepi Telaga Sarangan, Tuai Beragam Reaksi

1

POJOKKATA.COM, Magetan – Pagar besi setinggi 2 meter kini menghiasi tepi Telaga Sarangan, tepatnya di area pintu air sisi selatan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Magetan, Joko Trihono, menyatakan bahwa pihaknya baru mengetahui pemasangan pagar tersebut Kamis malam. Meskipun belum menerima surat pemberitahuan resmi, Joko menduga langkah ini adalah inisiatif dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

“Kami belum dapat surat pemberitahuan tapi mestinya BBWS ingin mengantisipasi hal-hal yang dapat membahayakan pengunjung. Disitu kan memang lebih rendah daripada lokasi lain,” kata Joko Trihono, Jumat (28/6)

Menurut Joko, area pintu air tersebut memang berisiko karena menjadi tempat pengeluaran air yang dapat menimbulkan pusaran. “Itu memang area pengeluaran air. Kalau air dikeluarkan akan menimbulkan pusaran, kalau ada kejadian disitu kan risiko terberat adalah meninggal dunia,” lanjutnya.

Meski memahami maksud BBWS, Joko juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait potensi gangguan terhadap kegiatan wisata di Telaga Sarangan selama proses pemasangan pagar pelindung. Pihaknya berencana untuk segera berkomunikasi dengan BBWS mengenai hal ini.

“Sementara ini kami belum menerima pemberitahuan baik tertulis maupun lisan tentang detil teknis. Kami sendiri juga khawatir kalau misalnya ada kegiatan fisik yang mungkin sedikit mengganggu kegiatan wisata Sarangan. Nanti kami coba tanyakan bagaimana rencana pembangunan pagar selanjutnya,” pungkasnya.

Pemasangan pagar ini menuai beragam reaksi dari masyarakat. Di akun Instagram @magetanbanget, perdebatan hangat terjadi di kalangan warganet. Banyak yang pro dan kontra, namun ada juga yang memberikan masukan konstruktif.

Salah satu komentar datang dari @rendis_ae, yang mengkritik pagar yang dianggap terlalu tinggi sehingga menghilangkan spot foto favorit di lokasi tersebut.

“Keduwuren kui min.. kudune sak meter ae cukop.. spot foto neng kono ilang wesan. (Ketinggian itu, seharusnya 1 meter saja sudah cukup. Spot foto disitu hilang sudah: jawa),” tulisnya.

Ada pula @feriarian_ yang menyindir hilangnya spot foto terbaik dengan gaya “check list” yang kreatif.

“Nyawang view ❌, nyawang pager ✔️” ungkapnya, menunjukkan kekecewaannya terhadap keberadaan pagar yang menghalangi pemandangan.

Di sisi lain, @wahyu3sunu menyatakan dukungannya terhadap pemagaran demi keamanan, namun menyayangkan bentuk pagar yang dianggap kurang estetis.

“Rapopo dipageri demi keamanan, tapi pagere mbok sing rodok estetik ngunu lhooo.. ora koyok teralis penjoro..(tidak mengapa diberi pagar demi keamanan tapi bentuk pagar harusnya estetik tidak seperti teralis penjara),” ujarnya.

Berbagai masukan dari warganet diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak terkait dalam menyesuaikan ketinggian dan estetika pagar agar tetap menjaga keamanan tanpa mengorbankan keindahan pemandangan Telaga Sarangan.

Sementara itu, BBWS belum memberikan pernyataan resmi terkait pemasangan pagar ini. Masyarakat dan wisatawan Telaga Sarangan diharapkan tetap berhati-hati dan memperhatikan petunjuk keamanan yang ada demi keselamatan bersama.

1 KOMENTAR

  1. Meski maksud nya baik, demi keamanan pengunjung/Wisman..tapi seharusnya bisa dibuat pagar yg natural/menyatu dhn alam..krn ini obyek wisata alam. Misal dari bahan batu²an…atau kayu…

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini