“Festival Bumi Merti Terung”
POJOKKATA.COM, Magetan – Desa Terung, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, kembali menggelar acara adat tahunan bertajuk Festival Merti Bumi Terung. Acara yang berlangsung selama empat hari, dari tanggal 1 hingga 4 Agustus 2024, ini dipenuhi berbagai kegiatan menarik yang berhasil memikat perhatian masyarakat.
Festival ini merupakan tradisi turun-temurun yang diadakan untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan atas berkah dan rizki yang melimpah, khususnya untuk tempe, komoditas utama desa ini.
Ketua Panitia, Suwardi, mengungkapkan bahwa acara ini juga menjadi ajang promosi dan silaturahmi bagi masyarakat Desa Terung.
Acara dimulai pada 1 Agustus 2024 dengan malam tirakatan pagar desa. Hari berikutnya, 2 Agustus 2024, menampilkan berbagai kesenian seperti reog, pentas seni siswa-siswi PAUD, TK, SD, dan pentas musik band pada malam harinya.
Puncak acara berlangsung pada 3 Agustus 2024 dengan kirab budaya dan karnaval yang diikuti oleh seluruh warga desa.
Mereka mengenakan pakaian tradisional dan membawa tumpeng besar yang dihiasi tempe.
Kirab pusaka dan pawai budaya ini berpusat di lapangan Desa Terung dan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, seperti Ketua DPRD Magetan, Sujatno, serta anggota DPRD Magetan, Tikno, Forkopimca Panekan, dan undangan lainnya. Pada malam harinya, masyarakat dihibur dengan pagelaran campursari.
Suwarno, Kepala Desa Terung, berharap festival ini dapat terus dilestarikan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi Desa Terung.
“Kemeriahan festival ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga dan menjadikan Desa Terung lebih baik lagi,” harapnya.
Hari terakhir, 4 Agustus 2024, diisi dengan senam sehat, jalan santai berhadiah yang dihadiri oleh PJ Bupati Magetan Hergunadi, dan ditutup dengan pesta rakyat serta pengajian akbar pada malam harinya.
Festival Merti Bumi Terung bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang melestarikan budaya dan memperkuat ikatan sosial di dalam masyarakat. Dengan semangat gotong-royong, acara ini berhasil mempromosikan tempe sebagai ikon Desa Terung sekaligus meningkatkan kebersamaan dan perekonomian desa. (Gal)