POJOKKATA.COM, Ponorogo – Peringatan Hari Jadi Kabupaten Ponorogo ke-528 berlangsung meriah dengan dibuka oleh acara Serenade Langit Tembaga yang digelar di Alun-Alun Ponorogo, Ahad (25/8/2024) malam. Acara yang memikat perhatian masyarakat ini menampilkan berbagai kesenian dan budaya dalam balutan yang epic dan mewah. Ribuan warga tumplek blek memadati jantung Kota Reog, menyaksikan rangkaian pertunjukan yang memukau.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengungkapkan bahwa peringatan tahun ini mengusung tema Serenade Langit Tembaga. Tema ini menggambarkan sebuah orkestra peradaban budaya Kabupaten Ponorogo di penghujung sore hari, yang menjadi simbol peralihan dan refleksi seiring dengan akhir masa pengabdian dirinya sebagai bupati.
“Serenade Langit Tembaga adalah langit dengan panorama indah namun kadang juga redup. Ini merupakan sebuah metafora dari perjalanan kepemimpinan saya, sebuah penutup yang indah namun penuh makna,” jelas Sugiri Sancoko.
Puncak acara Serenade Langit Tembaga akan berlangsung pada 31 Agustus 2024, di mana 27 kesenian dan budaya dari berbagai elemen seniman akan berkolaborasi. Acara ini akan menjadi sebuah paduan spirit, doa, kebudayaan, kesenian, dan kebangsaan, yang diharapkan dapat menjadi kenangan manis bagi warga Ponorogo.
“Mohon maaf jika selama memimpin masih ada kekurangan. Acara ini juga menjadi momentum bagi saya untuk berwudhu, memohon ampun, dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Ponorogo,” tambah Sugiri dengan penuh haru.
Slamet Judha Sarwo Edhie, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo, menambahkan bahwa rangkaian peringatan ini dimulai sejak 23 Agustus 2024 dan akan mencapai puncaknya pada 31 Agustus 2024. Beberapa acara unggulan yang telah dan akan digelar antara lain Ponorogo Creative Expo, pagelaran Reog ‘obyok’, Culture Fest, Sound of Ponorogo, serta Boxing Titarkam—pertandingan tinju antar kampus di Kabupaten Ponorogo.
“Ponorogo memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Terdapat 27 budaya dan kesenian yang akan kita tampilkan pada parade Serenade Langit Senja di akhir Agustus ini. Semoga seluruh rangkaian acara ini dapat memperkuat identitas dan kebanggaan kita sebagai warga Ponorogo,” pungkas Slamet Judha.
Dengan semangat peringatan ini, Ponorogo kembali menegaskan posisinya sebagai pusat kebudayaan yang kaya dan beragam, serta menyatukan seluruh elemen masyarakat dalam merayakan hari jadi yang bersejarah. (Gal)