POJOKKATA.COM, Magetan – Fenomena alih karir kini tidak hanya didominasi oleh kalangan Gen Z dan milenial, namun juga menjalar ke generasi yang lebih senior. Salah satu tokoh yang mengambil langkah berani dalam transisi karir ini adalah Hergunadi, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Magetan, yang memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan memilih jalur politik.
Hergunadi, yang sebelumnya menjabat sebagai Penjabat (Pj) Bupati Magetan selama beberapa bulan, secara resmi mengumumkan keputusannya untuk ikut berkompetisi dalam Pilkada 2024. Keputusan ini diambil setelah ia merasa mampu memberikan kontribusi lebih besar bagi daerahnya.
Kisahnya dalam beralih karir diceritakan saat menjadi tamu di acara Obral-Obrol JawaPos TV Madiun pada Selasa (24/09/2024).
Dalam kesempatan itu, Hergunadi membagikan pengalamannya beradaptasi dengan dunia politik setelah bertahun-tahun berkecimpung dalam birokrasi.
“Rasanya jelas berbeda. Harus bisa menyesuaikan diri. Politik itu dunia kolaborasi dan kontestasi,” ungkap Hergunadi yang kini mencalonkan diri sebagai Bupati Magetan.
Dengan latar belakangnya sebagai lulusan magister teknik dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) serta pengalaman puluhan tahun di birokrasi, Hergunadi yakin bahwa ilmu yang dimilikinya, terutama dalam hal kolaborasi dan negosiasi, dapat diterapkan dalam politik.
Menurutnya, kemampuan-kemampuan tersebut sangat penting untuk membangun relasi dan mencapai tujuan dalam dunia politik.
“Kolaborasi dan negosiasi merupakan ilmu yang bisa diterapkan di mana saja. Termasuk dalam berpolitik,” jelasnya.
Alasan Hergunadi terjun ke dunia politik pun tak lepas dari dorongan masyarakat. Ia mengaku banyak menerima dukungan dari berbagai pihak, termasuk tokoh-tokoh dari luar daerah yang memintanya untuk maju dalam Pilkada 2024.
“Awalnya, keluarga justru agak keberatan. Tapi pada akhirnya mendukung penuh,” tambahnya. Selain itu, Hergunadi juga mengungkapkan bahwa ia sudah meminta restu kepada senior-senior yang ada di dalam dan luar Magetan untuk mendukung langkah politiknya.
Meski menyadari risiko dan tantangan yang akan dihadapinya dalam kontestasi politik, Hergunadi tetap optimis. Ia mengaku siap dengan segala konsekuensi yang akan muncul, baik menang maupun kalah.
“Kalau menang, saya akan dengarkan pendapat dan kritikan masyarakat. Kalau kalah, tetap bersyukur karena ini keputusan terbaik untuk Magetan,” tegasnya.
Keputusan Hergunadi untuk meninggalkan dunia ASN dan beralih ke politik menunjukkan bahwa karir adalah perjalanan yang dinamis, di mana seseorang dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar sesuai dengan kemampuan dan panggilan hati. (*)