POJOKKATA.COM, Magetan – Tim pasangan calon (paslon) Bupati Magetan nomor urut 1, NIAT (Nanik Endang Rusminiarti-Suyatni), melayangkan protes usai debat publik perdana yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Magetan, Kamis (17/10/2024) di Gedung PGRI Magetan.
Protes tersebut disampaikan oleh Didik Haryono, tim media dari paslon nomor urut 1, yang menilai bahwa KPU tidak konsisten terhadap tema debat yang telah ditetapkan. Menurutnya, tema debat “Membangun Magetan dengan Budaya yang Berdaya Saing Global” tidak tercermin dalam pertanyaan yang diajukan.
Didik menyatakan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang muncul justru melenceng dari tema dan terlalu melebar ke isu-isu lain seperti kemiskinan, pengangguran, dan pariwisata.
“Kami melihat KPU tidak konsisten. Tema yang diberikan adalah membangun Magetan dengan budaya yang bersaing global, namun pertanyaan-pertanyaan yang muncul terlalu luas dan tidak fokus,” ujar Didik Haryono usai debat.
Selain itu, Didik juga memprotes pembagian waktu dalam debat tersebut, terutama pada sesi pertama yang hanya memberikan waktu satu menit bagi setiap calon untuk merangkum visi mereka untuk Magetan ke depan.
“Di Madiun, pada debat publik, para calon diberikan waktu empat menit pada sesi pertama. Sementara di Magetan, hanya satu menit. Ini sangat terbatas untuk mengungkapkan visi dengan baik,” tambahnya.
Calon Wakil Bupati dari paslon NIAT, Suyatni, turut menambahkan bahwa pembahasan yang terlalu luas membuat diskusi kurang fokus dan tidak konstruktif.
“Semua bidang dibahas dalam debat ini, sehingga diskusinya kehilangan arah dan tidak berkualitas. Kami harap ini bisa diperbaiki di debat selanjutnya,” ungkap Suyatni.
Menanggapi protes tersebut, Ketua KPU Magetan, Noviano Suyide, menjelaskan bahwa tema besar debat memang sudah diatur, dengan enam sub-tema yang meliputi pendidikan, kebudayaan, pemerintahan, pariwisata, kesejahteraan, dan investasi.
Ia menegaskan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para paslon dibuat oleh tim akademisi dan tidak ada intervensi dari KPU.
“Tema besar dan sub-tema sudah kami sampaikan dengan jelas. Semua saling berkesinambungan. Namun, kami akan mengevaluasi protes yang disampaikan dan akan melakukan perbaikan untuk debat selanjutnya,” ujar Noviano.
Ia juga menambahkan bahwa KPU akan mempertimbangkan penambahan durasi pada sesi penyampaian visi-misi di debat berikutnya, dari satu menit menjadi dua menit.
Debat publik perdana ini diikuti oleh tiga paslon, yakni paslon nomor urut 1 NIAT, paslon nomor urut 2 HEBAT (Hergunadi-Basuki Babussalam), dan paslon nomor urut 3 JADI (Sujatno-Ida Yuhana Ulfa), dengan tema besar “Mewujudkan Magetan Berbudaya yang Berdaya Saing Global.” (Gal)
Perlu dioeetanyakan tim akademisi itu latar belakang pendidikannya apa dan kompetensi di bidang pemerintahsn daerah apa. Tim Akademisi kok S.pd dan M.pd memangnya asesmen Kepala Sekolah apa debat calon Bupati ?