POJOKKATA.COM, Ponorogo – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Ponorogo sejak Minggu malam, 15 Desember 2024, menyebabkan meluapnya sungai di sekitar Kecamatan Kota Ponorogo. Banjir mulai terjadi sekitar pukul 22.40 WIB, menggenangi permukiman warga dan menimbulkan kerusakan serius di beberapa titik.
Bencana ini diperburuk dengan jebolnya tanggul di wilayah Kelurahan Paju, Kecamatan Kota Ponorogo, serta di Kecamatan Jetis. Dampaknya, banjir merendam sejumlah kelurahan, termasuk Kelurahan Kepatihan, Pekunden, dan Brotonegaran, yang menjadi wilayah terdampak paling parah.
“Untuk saat ini, kondisi yang terparah terjadi di Kelurahan Kepatihan, Pekunden, dan Brotonegaran karena memang tanggul jebol,” ujar Riyono, anggota legislatif DPR dari Fraksi PKS, saat meninjau langsung lokasi bencana di Ponorogo, Kamis (19/12/2024).
Selain kerugian materiil, banjir ini juga menelan korban jiwa. Dua orang dilaporkan meninggal dunia, yaitu Achir Bagus Dwi Ardhianto (12) dan Imam Suhada (53), yang meninggal saat berusaha menolong korban lain.
Dalam situasi darurat ini, Riyono bersama relawan PKS Kabupaten Ponorogo langsung bergerak memberikan bantuan kepada para korban. Sejak Senin, 16 Desember 2024, mereka mendistribusikan ratusan bungkus makanan siap santap kepada warga terdampak.
“Saya langsung ke Ponorogo setelah mendapat informasi tentang banjir ini. Kami memberikan bantuan berupa makanan siap saji dan uang untuk meringankan beban korban banjir,” ujar Riyono.
Riyono juga memastikan bahwa pihaknya bersama para relawan akan terus membantu warga yang membutuhkan. Mereka berkomitmen untuk mendukung proses pemulihan pasca-banjir hingga situasi kembali normal.
Banjir di Ponorogo ini menjadi pengingat akan pentingnya perbaikan infrastruktur pengendalian banjir dan tanggul agar kejadian serupa tidak kembali terulang. Pemerintah daerah bersama berbagai pihak diharapkan segera mengambil langkah cepat untuk menanggulangi dampak bencana ini. (*)
